Papua Barat, penaxpose.com | Sejatinya, jabatan wakil rakyat bukanlah sekedar peluang pribadi untuk berkuasa, tapi adalah amanah untuk mengabdi secara total bagi kepentingan rakyat. Jika seorang figur hanya mau menggunakan lidahnya sebagai wakil rakyat, tapi tidak mau menggunakan telinganya untuk mendengar dan memperjuangkan hak rakyat, maka yang akan terjadi adalah sebuah kemunafikan politik.
"Dalam setiap suara dukungan bagi seorang wakil rakyat, tertitip akan hak kesejahteraan dan keadilan rakyat yang harus diperjuangkan dalam parlemen. Jika hal ini diabaikan oleh seorang wakil rakyat, maka ia tidak lebih dari seorang penipu politik yang memperalat dukungan rakyat untuk kepentingan pribadinya," papar Dominggus Yable, Aktivis Pro Demokrasi Asal Tanah Papua Kepada Media (28/11/2023).
"Tidak heran jika sering dijumpai ada wakil rakyat seperti yang saya sebutkan tadi. Rakyat diibaratkan pribahasa, habis manis, sepah dibuang. Pada masa pencalonan, rakyat didekati dengan ribuan janji sorga telinga. Rakyat dirangkul bagaikan raja tapi sayangnya hanya sesaat. Ketika menjabat, maka para penipu rakyat ini malah menutup telinga terhadap jeritan rakyat. Para penipu rakyat ini hidup bergelimang fasilitas dan kemewahan yang asalnya dari pajak rakyat," sambungnya.
Masing-masing Partai Politik memiliki mekanisme internal dalam penjaringan Calon Legislatif atau penjaringan Calon Wakil Rakyat yang akan diusung dalam kontenstasi tentunya karena memenuhi beberapa kategori sentral menurut hemat saya sebagai berikut:
(1) Harus kader organik yang lahir dari proses kaderisasi dari internal Partai Politik.
(2) Bukan kader cangkokan tanpa melewati proses kaderisasi pada internal Partai Politik.
(3) Memenuhi syarat formal pencalonan, baik dari sisi Partai Politik pengusung maupun penyelenggara pemilu.
(4) Memiliki dukungan akar rumput yang masif, militan dan signifikan sesuai dapil, baik pileg DPR RI maupun DPRD Prov/Kab/Kota.
(5) Memiliki kompetensi individu yang matang dalam menghadapi berbagai dinamika politik.
(6) Memiliki rekam jejak yang teruji dalam aktivitas perjuangan rakyat.
(7) Memiliki gagasan kebijakan yang strategis, inovatif, solutif, realistis dan terukur atau berorientasi pada hal konkrit yang berdampak positif pada rakyat.
(8) Merupakan figur pancasilais, nasionalis, pluralis, egaliter dan reformis.
(9) Mendapatkan rekomendasi dukungan resmi dari parpol pengusung.
Karena Partai Politik adalah kendaraan perjuangan politik bagi kepentingan rakyat, dan seharusnya para calon yang didukung adalah mereka yang berdedikasi, berkomitmen secara konsisten memperjuangkan para wong cilik dan bukan kepada wong licik. Setidaknya, Partai Politik pengusung akan dengan mantap berdiri dalam ruang publik karena mendapatkan public trust sebagai wadah aspirasi rakyat sejati," kata Dominggus.
"Karena calon Wakil Rakyat Sejati adalah calon Wakil Rakyat yang sesungguhnya berada pada garis perjuangan rakyat. Oleh sebab itu, pengamatan saya sebagai Aktivis Pro Demokrasi tentang berbagai macam calon DPR RI dari Daerah Pemilihan Provinsi Papua Barat, maka salahsatu yang berdiri kokoh di garis perjuangan rakyat hingga saat ini adalah Sosok Perempuan Asli Papua, dr. Rosaline Irene Rumaseuw, M.Kes.," ucap Dominggus Yable Aktivis Pro Demokrasi.
Selain itu, saya sebagai Aktivis Pro Demokrasi pun mengamati dan menilai tentang motto sosok Ibu dr. Rosaline Rumaseuw sebagai Calon DPR RI 2024-2029 Dapil Papua Barat bahwa, "BERBICARA ADALAH PERAK, MENDENGARKAN ADALAH EMAS", artinya bahwa sebagai wakil rakyat, bukan banyak berbicara tetapi harus banyak berbuat atau cukup mendengar dan melaksanakan apa yang menjadi aspirasi rakyat berdasarkan nilai-nilai dan tuntutan demokrasi dan berasaskan pada Amanat UUD 1945 serta melaksanakan apa yang menjadi kemauan rakyat, karena itu jauh lebih penting sebagai Wakil Rakyat sejati yang paham masalah rakyat," ungkap Yable.
"Sebagai Aktivis Pro Demokrasi, saya mengatakan demikian bukan karena persoalan momentum demokrasi tahun 2024 mendatang, melainkan Saya harus mengatakan apa adanya, berdasarkan apa yang saya lihat dan amati tentang bagaimana perjuangan sosok Ibu dr. Rosaline Rumaseuw bersama rakyat selama ini,"Ujar Dominggus Yable, Aktivis Pro Demokrasi Asal Papua ini.
Tentunya dengan melihat berbagai macam perjuangan, sosok Ibu.dr.Rosaline Irene Rumaseuw bersama rakyat selama ini, baik perjuangannya bersama rakyat pada sektor ekonomi, politik, sosial budaya, pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya, tentunya menjadi dasar bagi saya sebagai Aktivis Pro Demokrasi untuk mengambil satu Kesimpulan bahwa, sosok dr. Rosaline Irene Rumaseuw, M.Kes., adalah sosok Calon Wakil Rakyat yang sangat paham masalah rakyat,"Papar Yable.
Jika sosok Ibu. dr. Rosaline Irene Rumaseuw, M.Kes., adalah Figur Perempuan Asli Papua yang kita nilai sangat paham masalah rakyat, maka Pemilihan Legislatif tahun 2024 mendatang adalah momentum yang tepat untuk kita mempercayakannya menjadi penyambung lidah rakyat di Senayan, 2024-2029", pungkas Aktivis Pro Demokrasi Asal Tanah Papua, Dominggus Yable. (Red)
0 Comments
Posting Komentar