SILING MUI Parungpanjang, Bentuk Sinergi Umaro dan Ulama serta Masyarakat.


Parungpanjang Bogor, penaxpose.com | Silaturahmi dan Tarawih Keliling MUI Parungpanjang Ramadhan 1445 H kembali digelar, malam ini putaran ke-3 dilaksanakan di Masjid Jami Al-Hidayah Kp. Kabasiran Rabak RT. 004/01, Desa Kabasiran, Kecamatan Parungpanjang, Bogor, Jawa Barat, Selasa (26/04/24).

Hadir dalam kegiatan ini sejumlah Pimpinan Muspika Kecamatan Parungpanjang dan Pemangku Wilayah Desa Kabasiran serta Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) tingkat Kecamatan dan tingkat Desa, diantaranya Kades H. Jajang Atmaja, Camat Chaeruka Judhyanto Nugroho, Kapolsek Suharto, Sekcam Mad Yusro, K.H. Zaenal Adnan Ketua MUI Kecamatan Parungpanjang, K.H. Sarjani Ketua MUI Desa Kabasiran, Tokoh Agama K.H. Ramlan Rosyad, Ketua RT 004, sejumlah Tokoh Agama lainnya, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, serta Jama'ah Masjid Jami Al-Hidayah.

Antusias jama'ah yang hadir merupakan salahsatu wujud sinergitas Umaro dengan Ulama dan Masyarakat. Kegiatan ini disambut baik H. Herman Ketua DKM Masjid Jami Al-Hidayah. Ia menyampaikan rasa syukur dan terimakasih atas terselenggaranya acara Siling MUI Kecamatan diwilayahnya.

Jajang Lurah Desa Kabsiran

Hal senada juga disampaikan Kepala Desa Kabasiran Jajang Atmaja dalam sambutannya.

"Saya ucapkan terimakasih kepada Muspika, MUI Kecamatan, MUI Desa, DKM Masjid Al-Hidayah, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan warga masyarakat yang hadir dalam kegiatan ini. Mudah-mudahan silaturahmi ini tetap terjaga di antara kita semua," kata Jajang Kades Kabasiran.

Sementara Camat Chaeruka Judhyanto menjelaskan, bahwa Siling merupakan salahsatu wadah silaturahmi antar Pemerintah dengan Pemerintah, antar Pemerintah dengan Umaro dan antar Pemerintah dengan Masyarakat," terang Chaeruka dalam sambutanya.

Chaeruka juga menghimbau kepada masyarakat Parungpanjang, khususnya warga Desa Kabasiran agar senantiasa menjaga kebersihan lingkungan dengan melakukan 3M, untuk mencegah wabah Demam Berdarah (DBD) yang di sebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti," himbaunya

Chaeruka Judhyanto Camat Parungpanjang 

Lebih lanjut Chaeruka juga berharap bagi orang tua yang memiliki anak remaja agar membatasi jam di luar rumah. Hal ini untuk mengatasi maraknya tawuran atau perang sarung yang dapat membahayakan anak.

"Ramadhan biasanya marak terjadi perang sarung yang dilakukan anak remaja. Jika dulu hanya sarung yang diikat, sekarang ini sarungnya diisi oleh batu dan bahkan sajam dan ini tentu membahayakan. Oleh karena itu bagi anak-anak remaja kita agar dibatasi jam keluar rumah," lanjut Chaeruka.

"Dan terakhir bapak ibu sekalian, semoga apa yang kita laksanakan dalam kegiatan ini mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT," tutupnya.

KH. Zaenal Adnan Ketua MUI Kecamatan Parungpanjang 

K.H. Zaenal Adnan selaku Ketua MUI Kecamatan Parungpanjang menjelaskan tujuan lain dari kegiatan Siling, "Tujuan dilaksanakan Siling ini oleh kami pihak MUI, ingin melihat kegiatan agama berjalan dengan baik, dengan mempertahankan tradisi ahli sunah waljama'ah (aswaja). Semoga silaturahmi ini terus terjalin sampai di akhirat nanti," terang K.H. Zaenal Adnan.

Sampailah pada puncak acara yaitu, tausyiah keagamaan yang disampaikan K.H. Abdul Muis. Dalam ceramahnya beliau menyampaikan, bahwa dunia adalah tempat persinggahan sementara, tempat yang kekal adalah alam akhirat.

Untuk mencapai hidup akhirat yang kekal, harus dibekali dengan perbuatan ibadah. Maka dari itu di bulan suci Ramadahan ini, K.H. Abdul Muis mengajak jamaah untuk memperbanyak ibadah. tiga bentuk ibadah yang disampaikannya, yang harus diperbanyak dibulan suci Ramadhan.

"Dunia ini bagi muslim yang cerdas, dunia merupakan tempat persinggahan sementara. Dan akhirat setelah dunia dan kiita akan kekal didalamnya. Dan untuk hidup bahagia di akhirat, harus dibekali dengan ibadah. Mumpung ini bulan suci Ramadhan, mari kita perbanyak ibadah. Pertama, perbanyaklah melaksanakan shalat fardhu berjama'ah. Kedua, shalat tarawih jangan pernah putus. Dan yang ketiga, banyak-banyaklah membaca Al-Qur'an, seperti riwayat yang dicontohkan oleh Imam Syafe'i, beliau khotam Qur'an sampai 60 kali khotam," imbuh K.H. Abdul Muis dalam tausyiahnya.

Akhir acara ditutup dengan do'a yang dibacakan oleh Ketua MUI tingkat Desa Kabasiran, K.H. Sarjani dengan penuh hikmat dan di aminkan oleh seluruh jama'ah.

Indra

0 Comments

Posting Komentar