Simalungun, penaxpose.com | Hidup segan mati tak mau, pribahasa tersebut dapat diumpamakan dengan keadaan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) di PTPN IV Unit Bah Jambi, seperti yang terlihat di areal HGU PTPN IV Unit Bah Jambi tepatnya di Afdeling Il Puluhan Hektar areal Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) kelapa sawit milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PTPN lV Medan Unit Kebun Bah Jambi yang secara geografis terletak di Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Kab. Simalungun, Provinsi Sumatera Utara diduga sengaja ditelantarkan oleh Management Perkebunan Unit Bah Jambi demi mendapatkan keuntungan secara pribadi dari anggaran pemeliharaan TBM yang telah dikucurkan oleh perusahaan plat merah tersebut.
Pantauan wartawan di lokasi Afdeling lll Unit Bah Jambi, tepatnya berdekatan dengan Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang berada di Nagori Moho Rabu (19/06/2024) terlihat disekitar (piringan) TBM kelapa sawit ditutupi dengan berbagai gulma, seperti pari jalar, cepokak hutan, serta anak kayu-kayuan. Seperti sengaja tidak dilakukan perawatan, beberapa TBM kelapa sawit tampak tumbuh kerdil dan tidak terawat. Selain itu TBM yang diperkirakan berumur dua tahunan tersebut, tampak juga tidak ditumbuhi kacangan, padahal kacangan (mucuna) berguna untuk melindungi tanah dari kikisan oleh erosi. Tanaman kacangan juga dapat memperbaiki sifat fisik dan kimiawi tanah. Selain itu kacang-kacangan juga bermanfaat dalam pengusahaan tanaman kelapa sawit, yaitu sebagai berikut:
1. Mengurangi efek terkikisnya tanah akibat bulir air hujan yang jatuh pada lahan perkebunan.
2. Memperkaya bahan organik tanah oleh daun-daun, batang dan ranting yang jatuh ke tanah.
3. Menambah daya serap air ke tanah sehingga mengurangi erosi.
4. Menahan kecepatan aliran air diatas permukaan tanah karena tanaman kacangan dapat menyimpan air pada akarnya.
Tanaman Belum Menghasilkan kelapa sawit di usia tanam seperti ini seharusnya dilakukan perawatan sedini dan sebaik mungkin, sehingga kedepannya nanti diharapkan produktif dan menghasilkan produksi tinggi kelapa sawit.
Sangat diperlukan berbagai perawatan agar TBM kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik. Selain pemupukan, chemish piringan dan perawatan pasar pikul, piringan, dan dongkel kayu-kayuan, juga diperlukan perawatan melakukan sensus terhadap pertumbuhan pohon kelapa sawit, untuk dilakukan penyisipan tanaman yang rusak dan mencegah berkembangnya hama kumbang pada pohon dan ulat pada daun kelapa sawit.
Namun sangat disayangkan hal tersebut sepertinya belum sepenuhnya dilakukan Management Perkebunan PTPN IV Unit Bah Jambi. Perawatan TBM kelapa sawit diareal Afdeling 3 Unit Bah Jambi terkesan telah diabaikan. Padahal, PTPN IV dan Palmco telah menggelontorkan anggaran yang besar untuk perawatan dan pemeliharaan TBM diareal Afdeling ll unit Bah Jambi tersebut.
Asisten Afdeling ll Unit Bah Jambi M. Ibnu Reza dikonfirmasi awak media terkait tidak terawatnya TBM tersebut melalui panggilan suara WhatsApp, walau panggilan suara WhatsApp tampak berdering namun Ibnu Reza enggan menjawab panggilan suara WhatsApp. Tak sampai disitu awak media juga melakukan konfirmasi melalui pesan aplikasi WhatsApp dengan mengirimkan video TBM yang tidak terawat hingga mencapai ratusan hektar tersebut, namun hasilnya sama, asisten tidak memberikan jawaban.
Terpisah Asisten Kepala (Askep) Adi Rahmad selaku Pengawasan Pemeliharaan tanaman sawit milik PTPN IV Unit Bah Jambi coba dikonfirmasi melalui panggilan dan pesan aplikasi WhatsApp, namun sepertinya kontak awak media telah diblokir Rahmad. Tidak mau kalah dalam informasi awak media mencoba melakukan konfirmasi kepada Manager PTPN IV Unit Bah Jambi Trimangkurat, namun sangat disayangkan, sepertinya juga telah memblokir kontak awak media. Penasaran ada apa dengan keadaan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) di PTPN IV Unit Bah Jambi, awak juga melakukan konfirmasi kepada General Manager (GM) Distrik 1 Bah Jambi Masaeli Lahagu dengan mengirimkan video keadaan Tanaman Belum Menghasilkan yang tidak terawat, namun hingga rilis dikirim kemeja redaksi GM Distrik 1 Masaeli Lahagu juga lebih memilih bungkam dan tidak memberikan jawaban.
Pemerhati perkebunan, L. Manurung ketika dimintai tanggapannya terkait keadaan tanaman menghasilkan PTPN IV Unit Bah Jambi, dirinya sangat menyayangkan kinerja dari Manajemen PTPN IV Unit Bah Jambi, bahkan Manurung sangat menyayangkan PTPN IV yang berjuang untuk mempertahankan areal HGU yang diklaim masyarakat Moho adalah milik Masyarakat beberapa waktu lalu dan mengatakan, "Areal HGU yang ada sekarang ini saja belum bisa dikelola dan ditata dengan baik konon mau menambah lahan yang sempat digarap masyarakat Moho, ya makin gelaplah anggaran itu," ucap L. Manurung saat ditemui disekitaran Tenera bah Jambi.
(S.Hadi /A.S)
0 Comments
Posting Komentar