Medan, penaxpose.com - Pimpinan Wilayah Himpunan Mahasiswa Al-Washliyah Sumatera Utara dan DPD KNPI Simalungun kembali melaksanakan aksi unjuk rasa terkait dugaan kecurangan yang terjadi di PT. INL di Area Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei. Rabu, 19/06/24.
Pada aksi kali ini, PW HIMMAH Sumatera Utara dan DPD KNPI Simalungun juga turut merangkul beberapa OKP yang berada dibawah naungan KNPI Kabupaten Simalungun.
Sesuai prediksi sebelumnya, kali ini ratusan massa aksi kembali, tidak dibenarkan masuk ke area pabrik dengan alasan SOP KEK Sei Mangkei, sebagaimana hal yang sama juga terjadi pada aksi sebelumnya, namun kali ini massa aksi PW HIMMAH Sunut dan DPD KNPI Simalungun menghadapi hal tersebut dengan cara yang santun dan massa aksi menyampaikan aspirasinya dipintu masuk KEK Sei Mangkei.
Dalam orasinya Kamal selaku Ketua PW HIMMAH Sumut menyampaikan tuntutan yang titik fokusnya pada Managemet PT. INL "Hari ini masih dengan tuntutan yang sama namun dengan jumlah massa aksi yang lebih banyak kami meminta kepada pihak Management PT. INL untuk menjawab tuntutan kami yang meliputi:
1. Dugaan mark up dalam pembangunan PMG 1 PT. INL, Alasan mengapa harus dilanjutkan PMG 2 sementara kami menganggap PMG 1 belum optimal dalam beroperasi.
2. Pendistribusian produk yang dinilai tidak berjalan dengan baik.
3. Meminta pihak Management PT. INL menunjukkan bukti kongkrit yang menjadi alasan diberhentikannya DO salah satu perusahaan pengangkutan yang kami menduga pemberhentian itu dilakukan secara sepihak tanpa prosedur yang tepat serta hal itu dilakukan oleh pejabat yang menyalahgunakan jabatannya untuk kepentingan pribadi.
4. Dan kami juga mempertanyakan, kenapa inl selalu berhenti berproduksi, dengan alasan kesulitan bahan baku CPO, yg mana kita ketahui INL adalah bagian dari Palmco.
5. Meminta jawaban atas pembangunan PMG 2 yg terkesan terburu buru dan jauh dari sebuah kajian, mengingat produksi dari PMG 1 masih ternilai belum optimal.
Begitu juga dengan KNPI Kab. Simalungun yang kali ini diwakili oleh Sekretaris DPD KNPI Simalungun dalam orasinya menyampaikan tuntutan yang titik fokus pada SDM dan distribusi produk INL :
1. Berapa persentasi masyarakat Kab. Simalungun yang bekerja menjadi karyawan di PT. INL.
2. Mengapa PT. INL melakukan pembiaran terhadap karyawan yang jelas telah merusak citra BUMN yang memiliki jargon berAKHLAK dengan melakukan caci maki terhadap pihak media dengan bahasa yang tidak senono.
3. Dan kami menduga banyaknya persoalan khususnya disisi penjualan produk inl, dan kami menduga banyaknya pemegang D1 pendistribution produk inl belum menyelesaikan pembayaran ke pihak INL.
Setelah menyampaikan tuntutan Ketua PW HIMMAH Sumut sempat bersiteru dengan pihak Management PT. INL dan APH "Kami meminta agar orang yang berkompeten yang hadir dan menjawab semua tuntutan, bukan orang yang sama karena kami yakin pasti tetap tidak akan ada jawaban yang kongkrit."
Sekretaris DPD KNPI Simalungun juga mangatakan "Bapak jangan mau dijadikan tumbal untuk menghadapi aksi kami kalau pada akhirnya napak juga tidak bisa menjawab semua tuntutan kami, lebih baik bapak panggil atasan bapak kesini jangan bapak jadi tumbalnya."
Namun kembali tidak ada satupun tuntutan yang yang bisa dijawab oleh perwakilan Management PT. INL yang diwakili oleh Bapak Agus dengan mengatakan bahwa jawaban dari tuntutan massa aksi adalah rahasia yang tidak bisa dibuka di sembarang tempat dan beliau mengatakan kalau memang mau adu data perwakilan massa aksi silahkan ikut masuk ke kantor.
Dengan tegas PW HIMMAH Sumut dan DPD KNPI Simalungun menolak penawaran untuk masuk kedalam kantor INL mengingat beberapa waktu lalu beredar bahwa aksi unjuk rasa yang dilakukan adalah pesanan dan dibayar oleh salah satu vendor.
"Kami tidak akan mau masuk kedalam, kemarin kami aksi karena ditantang hari ini kami aksi kembali karena kalian bilang kami dibayar, perlu kami tegaskan bahwa aksi ini murni gerakan mahasiswa dan pemuda untuk kepentingan maayarakat Simalungun bukan pesanan ataupun bayaran dari siapapun karena tidak ada satupun diantara kami yang berada disini yang dibayar kepalanya untuk ikut aksi di sini dan perlu di ingat tidak ada satupun dari tuntutan kami yang jawabannya bersifat rahasia jika memang berani adu data kita adu disini jangan beraninya didalam kantor supaya semuanya bisa melihat dan menilai betapa bobroknya management PT. INL," tegas Kamal.
Karena ditolak Agus sebagai perwakilan PT. INL lari dan tidak berani menghadapi massa aksi lagi.
"Jawab semua tuntutan kami disini bukan didalam, Kok lari? Takut? Sini jawab tadi nantang!, kalau mau adu data bawa semua datanya kesini jangan cuma omong kosong aja", ucap Kamal.
Karena kesal akhirnya massa aksi bubar dari lokasi dan pergi untuk memblokade jalan hingga terjadi kemacetan beberapa waktu dan adu mulut dengan APH yang ada dilokasi, kemudian seluruh massa aksi makan siang bersama di pinggir jalan sebelum melanjutkan aksinya.
Selesai makan siang massa aksi kembali masuk ke gerbang masuk KEK Sei Mangkei hingga akhirnya APH mencoba menegosiasi agar perwakilan bisa ikut ke kantor PT. INL karena mereka mengatakan bahwa pejabat tingkat atas PT. INL yang akan bertemu dan menjawab semua tuntutan.
Namun setelah berdiskusi sejenak massa aksi tetap menolak dan menilai bahwa pihak management PT. INL memang benar- benar sudah ketakutan akan terbingkar segala kebobrokan, akhirnya massa aksi memutuskan untuk bubar dan akan kembali lagi tentunya dengan massa yang lebih banyak lagi dan memberikan pesan kepada APH agar di aksi yang akan datang pejabat penakut itu harus bisa dihadirkan di titik aksi agar tidak terjadi hal- hal yang tidak diinginkan.
(S. Hadi PURBA)
0 Comments
Posting Komentar