Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor Yudi, Santosa Kunjungi Desa Kreatif Taman Uson Jagabita


Parungpanjang Bogor, penaxpose.com  | Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor, Yudi Santosa didampingi Kabid. Ekraf, Titi dan Yuliyana Idrus Kabid. Daya Tarik Destinasi Pariwisata mengunjungi Desa Kreatif Taman Uson Desa Jagabita dan Rumah Anak Bumi Desa Cibunar, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Rabu (31/07/24).

Kunjungan ini merupakan salahsatu bentuk komitmen Kadis, Yudi Santosa untuk mendorong dan membangun Desa Kreatif yang ada di Kecamatan Parungpanjang, agar mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Kami ingin membangun di Desa Kreatif di 2024 ini, Saat ini sudah masuk ada total 24 Desa Kreatif di Kabupaten Bogor. Yang nantinya akan dikualifikasi 1 Desa yang akan lolos menjadi pionir Desa Kreatif, dengan persyaratan kualifikasi  di Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor. 1 Tahun 2023. dan 17 pionir di Desa Kreatif ini (Tamson) sudah terwakili, tematik-tematik subsektor, ada kria, ada film atau pertunjukkan, dan design grafis dan sebagainya," jelas Yudi Santosa saat diwawancarai awak media. 

Yudi juga menegaskan, 4 Desa Kreatif di Kecamatan Parungpanjang memiliki peluang lolos menjadi 1 pionir atau Pelopor Desa Kretif terbaik di Kabupaten Bogor. 

"Akan kami pastikan dahulu sesuai atau tidak di Peraturan Kementerian, apakah masuk di Desa Kreatif Inisiatif, Produktif, Inovatif dan atau berkelanjutan. Sementara berdasarkan pantauan kami di 4 desa ini baru masuk Desa Kreatif Produktif ya, karena salah satu persyaratannya mereka harus punya HKI, dan setelah saya lihat sudah diatas 50%, dan yang terpenting adalah bisa menaikkan ekonomi di masyarakat," tambahnya. 


Ia mengajak kepada seluruh masyarakat di Kecamatan Parungpanjang untuk membangun desanya masing-masing. Harapannya agar masyarakat desa tidak harus ke kota. Melainkan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada umtuk membangun dan meningkatkan ekonomi masyarakat desanya.

"Masyarakat di Kecamatan Parungpanjang, ini adalah kesempatan yang baik, ketika ada dukungan dari Pemerintahan Desa, Penggiat Ekonomi Kreatif ayo bersama-sama membangun Desa Kreatif, karena membangun Desa sendiri lebih baik dari pada harus pergi ke Jakarta, Tangerang dan lain-lain," ajak Yudi Santosa. 

Ditempat yang sama, pencetus berdirinya Coffee Taheur di Tamson (Taman Uson) Jagabita Hendrik, mengatakan dirinya sangat bangga bahwa bisnis yang sedang dijalankan dikunjungi oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor Yudi Santosa.

"Kita pasti bangga ya, karena kita sengaja pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bisa hadir, karena di Coffee Taheur dagangan laku, kedua kita bisa memperkenalkan bahwa Coffee Taheur ini adalah salah satu pelengkap di Parungpanjang buat para pecinta kopi. Coffee Taheur ini bukan bicara kopi, tapi bicara brand, karena saya ingin mengalahkan tetangga sebelah yang sudah bumming, dimana Coffee Taheur ini adalah eksekutor dalam pembangunan Desa Kreatif," ungkap Hendrik. 

Lebih lanjut Hendrik, dirinya mendirikan Coffee Taheur ini karena ingin terus bergerak dan pada tanggal 25 Agustus 2024 akan launching Film Dokumenter "Kampung Pengki" di Tamson Agustusan. 


"Kita ingin terus bergerak, kita mau mengangkat budaya lokal karena masyarakat disini 75% adalah penganyam bambu, dan kita sedang mengemas film dokumenter dengan judul "Kampung Pengki" dan tanggal 12 Agustus 2024 mulai shooting dan film itu akan ditampilkan di acara Tamson Agustusan, tanggal 25 Agustus 2024. Dan untuk pendapatan dari penjualan produk kami, maksimal omset dalam satu bulan pertama adalah Rp 25.000.000," beber Hendrik. 

Sementara itu, Kades Jagabita, Acep Humaedi bisa mendatangkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Yudi Santosa beserta jajaran, sejak 1 bulan yang lalu. Namun bisa direalisasikan datang pada hari ini. 

"Saya cukup bahagia, ini dadakan tanpa bersurat, kami cukup mengenal beliau orang yang enak diajak bergaul di Desa. Sejak beberapa bulan yang lalu saya mengundang untuk hadir ya, namun dirinya tidak bisa, hingga akhirnya hari ini baru bisa hadir, dan kami ingin tempat ini ramai berkelanjutan, dan mudah-mudahan Desa Jagabita bisa masuk ke 1 Desa kreatif terbaik," ungkap Acep Humaedi. 

Acep Humaedi menuturkan, pihak dari Pemerintah Desa Jagabita 100% support Desa Kreatif di Tamson dan sudah menggelontorkan anggaran untuk mesin pencacah penghasil pupuk organik. 

"100% kami mensupport dan bukan lagi ada upaya, kami sudah menggelontorkan anggaran untuk mesin pencacah dari bambu ini untuk bisa menghasilkan pupuk organik," pungkasnya.

Hsmy/indra

0 Comments

Posting Komentar