Menelusuri Jejak Sejarah di Kota Tua Jakarta: Dari Jayakarta hingga Batavia


Jakarta, penaxpose.com  | Kota Tua Jakarta, yang juga dikenal sebagai Oud Batavia atau Batavia Lama, memiliki sejarah yang dapat ditelusuri sejak tahun 1526. Pada tahun tersebut, Kerajaan Demak mengirim panglima bernama Fatahillah untuk menaklukkan Pelabuhan Sunda Kelapa. Setelah berhasil merebut wilayah tersebut, Fatahillah mengganti namanya menjadi Jayakarta.

Saat ini, Kota Tua Jakarta telah berkembang menjadi destinasi wisata yang memikat, menawarkan pengalaman sejarah yang kaya dan mendalam. Setiap sudut dan bangunan di kawasan ini memancarkan pesona masa lampau, menjadikannya tempat yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang ingin memperkaya pengetahuan tentang sejarah Jakarta.

Di Kota Tua, Anda dapat menemukan berbagai tempat menarik, antara lain:

1. Museum Fatahillah

2. Museum Wayang

3. Museum Seni Rupa & Keramik

4. Taman Fatahillah

5. Museum Bank Indonesia

6. Museum Bahari

7. Toko Merah

Selain mengunjungi museum-museum yang kaya akan sejarah dan budaya, pengunjung juga dapat berkeliling kawasan ini dengan sepeda ontel untuk menikmati arsitektur kolonial yang megah. Di ruang terbuka sering diadakan pertunjukan seni dan budaya, memberikan pengalaman yang lebih hidup bagi para pengunjung. Tidak lupa, di sekitar Kota Tua, khususnya di Lokasi Binaan UMKM Kota Intan di Jalan Cengkeh, tersedia berbagai pilihan oleh-oleh dan kuliner khas Jakarta yang sayang untuk dilewatkan.

Sejarah Kota Tua Jakarta sangat panjang dan menarik. Berikut adalah beberapa peristiwa penting:

 1526: Fatahillah dari Demak menaklukkan Sunda Kelapa dan mengubah namanya menjadi Jayakarta.

 1619: VOC, perusahaan dagang Belanda, mengambil alih Jayakarta dan menghancurkannya.

 1621: VOC membangun kota baru di atas reruntuhan Jayakarta dan menamakannya Batavia.

 Abad 17-19: Batavia menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda.

 Setelah Kemerdekaan: Nama Batavia diganti menjadi Jakarta, dan Kota Tua menjadi saksi bisu sejarah Jakarta.

Kota Tua Jakarta menarik bukan hanya karena sejarahnya, tetapi juga karena berbagai aktivitas yang dapat dilakukan di sana. Anda bisa menemukan bangunan tua dengan arsitektur Belanda dan Tionghoa, menjelajahi museum yang menyimpan koleksi sejarah Jakarta, bersepeda, menikmati kuliner, atau sekadar bersantai di kawasan ini.

Tips Berkunjung:

- Waktu terbaik: Sore hari ketika cuaca tidak terlalu panas.

- Transportasi: Menggunakan bus Transjakarta atau kendaraan pribadi.

- Kuliner: Jangan lewatkan untuk mencoba makanan khas Betawi yang tersedia di kawasan ini. 

Kota Tua Jakarta menawarkan lebih dari sekadar wisata; ini adalah perjalanan menyusuri jejak sejarah yang menghubungkan masa lalu dan masa kini.

(Pokjawarkotu)

0 Comments

Posting Komentar