Rapat Kerja Wilayah MPKS PWM DKI Jakarta: Memperkuat Moralitas dan Pemberdayaan Sosial


Jakarta, penaxpose.com  | Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DKI Jakarta menyelenggarakan Rapat Kerja Wilayah (RAKERWIL) di Hotel Balairung, Jakarta, pada tanggal 23-25 Agustus 2024. Acara ini dihadiri oleh 103 peserta, yang terdiri dari 68 peserta luring dan 35 peserta daring. Mereka adalah perwakilan dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah, Pimpinan Cabang Aisyiyah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Pimpinan Daerah Aisyiyah, serta pengelola Muhammadiyah Children Center se-DKI Jakarta.

RAKERWIL dibuka dengan pembahasan utama bertema “Pemberdayaan Sosial, Ikhtiar, dan Inovasi Persyarikatan dalam Mengakselerasi Kesejahteraan Sosial” yang disampaikan oleh Dr. Mariman Darto, SE., M.Si, Ketua MPKS Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam pembahasan tersebut, ditekankan pentingnya langkah-langkah inovatif untuk memperkuat kesejahteraan sosial di tengah masyarakat.

Salah satu topik penting yang dibahas dalam rapat konsolidasi adalah upaya memperkuat moralitas masyarakat dalam menghadapi tantangan sosial seperti maraknya judi online, prostitusi, dan bentuk kemunkaran lainnya. Langkah ini dinilai krusial untuk membangun masyarakat yang lebih sehat dan bermoral.

Dalam sesi diskusi, para peserta juga menyoroti pentingnya layanan amal usaha Muhammadiyah yang kini berfokus pada keluarga dhuafa dan berbagai komunitas marginal, termasuk difabel, pekerja seks komersial (PSK), dan waria. Berdasarkan hasil observasi, banyak PSK yang terjerat dalam profesi tersebut akibat pelepasan tanggung jawab dari suami mereka.

"Muhammadiyah bersama seluruh komponen masyarakat diharapkan dapat bergerak secara progresif dalam pemberdayaan sosial. Fokus utama meliputi kemandirian panti, pengembangan kapasitas pemahaman masyarakat, penyediaan rumah singgah sementara untuk tunawisma, serta pemberdayaan ekonomi," ujar Dr. Mariman Darto dalam paparannya.

Pelaksanaan tugas-tugas sosial ini juga memerlukan dukungan dari kader-kader muda Muhammadiyah. Keaktifan para kader dinilai penting dalam memberikan kontribusi yang signifikan, terutama dalam membangun kesadaran masyarakat.

Salah satu contoh sukses dalam pemberdayaan sosial Muhammadiyah adalah di Kampung Sri Rahayu yang ditangani oleh Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). Kampung yang sebelumnya dikenal dengan berbagai kegiatan negatif kini telah bertransformasi menjadi komunitas yang lebih positif melalui pendidikan dan bimbingan.

"Sebagai kader Muhammadiyah, keaktifan adalah kunci utama. Dengan berperan aktif, kader dapat memberikan kontribusi nyata bagi fakir miskin, dhuafa, yatim piatu, dan masyarakat yang membutuhkan. Tujuan jangka panjang kita adalah mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan bagi seluruh kaum yang membutuhkan melalui kontribusi tenaga, pikiran, harta, dan ilmu," tambah Dr. Mariman sebelum sesi pembukaan ditutup.

RAKERWIL ini diharapkan menjadi landasan kuat bagi pencapaian target-target yang telah ditetapkan dan dapat menjadi contoh pelaksanaan rapat kerja yang efektif di masa mendatang.

(Rhomadoni/rill/adang)

0 Comments

Posting Komentar