Pengurus Masjid Jami Saadatuddaraen RW 016 Gelar Peringatan Maulid Nabi 1446 H

Pengurus Masjid Jami Saadatuddaraen RW 016 Gelar Peringatan Maulid Nabi 1446 H

Jakarta Barat, penaxpose.com Panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Masjid Jami Saadatuddaraen yang beralamat di Jalan Pedongkelan Baru, RT 024/016, Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, menggelar acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada Senin malam, 16 September 2024.

Acara diawali oleh pembukaan dari MC, Ustadz M. Nawawi, yang kemudian dilanjutkan dengan pembacaan silsilah, tahlil, dan tahmid oleh Ustadz Abdul Asipin dari Ciamis. Selanjutnya, Ustadz Jaenal Sukarta membacakan Kitab Barzanji/Rawi dan marhaban.

Dalam sambutannya, Ustadz Ruslan HR mengajak semua jamaah untuk bersyukur kepada Allah SWT. "Mari kita bersyukur atas nikmat Allah SWT, karena pada malam ini kita dapat memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang. Kami, sebagai panitia PHBI, mengucapkan terima kasih kepada para donatur yang telah memberikan infaq dan sedekah, baik berupa makanan, buah-buahan, maupun minuman. Semoga Allah membalas dengan pahala yang berlipat ganda, dan mudah-mudahan pada tahun depan kita dapat melaksanakan acara yang lebih besar dan meriah," ujar Ustadz Ruslan HR.

Selanjutnya, acara berlanjut dengan tausiyah yang disampaikan oleh Kyai Mohammad Toha Abdurrahman. Dalam ceramahnya, Kyai Toha mengingatkan pentingnya meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW. "Alhamdulillah, Nabi kita dilahirkan pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awal, di Tahun Gajah, sebelum waktu Subuh. Ayahnya bernama Abdullah, dan ibunya Siti Aminah. Akhlak Nabi Muhammad sangat mulia dan terpuji, hingga beliau wafat pada usia 63 tahun. Sultan Salahudin Al-Ayubi mengarang Kitab Barzanji, yang sering kita baca saat memperingati Maulid Nabi, agar kita mendapat syafaat dari Nabi Muhammad SAW pada hari kiamat nanti," ungkap Kyai Toha.

Ia juga mengajak jamaah untuk memperbanyak membaca shalawat, berbaik sangka kepada sesama, dan meneladani Nabi Muhammad dalam kehidupan sehari-hari. "Semoga kita selalu berada dalam lindungan Allah SWT. Aamiin ya rabbal alamin," pungkasnya.

Acara diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh Ustadz M. Samhudi, Ketua Masjid Jami Saadatuddaraen. Kegiatan berlangsung dengan tertib dan kondusif.

Jurnalis: Agus Sufianto

Ketua TP PKK Ratnawati Radiapoh Hasiholan Sinaga Apresiasi Seni Tradisional Jawa Reog Ponorogo oleh KRJPS DPD Kabupaten Simalungun

Ketua TP PKK Ratnawati Radiapoh Hasiholan Sinaga Apresiasi Seni Tradisional Jawa Reog Ponorogo oleh KRJPS DPD Kabupaten Simalungun

SIMALUNGUN, penaxpose.com  – Baju Reog Ponorogo ini diserahkan oleh Ny. Ratnawati sebagai bentuk penghargaan bagi Kesenian Reog Jajaran Pemuda Simalungun (KRJPS) yang masih melestarikan Reog Ponorogo yg merupakan kesenian tradisional orang Jawa. 

Bantuan diberikan di kediaman Bupati Simalungun, Jln. Surung Dayung Pematang Simalungun, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Sabtu (14/09/2024).

Bantuan langsung diterima oleh Budi Ketua DPD KRJPS Simalungun dan dalam kesempatan itu Budi menyampaikan terimakasih kepada Bupati yang hal ini langsung diberikan oleh Ny. Ratnawati Ketua TP PKK Simalungun atas bantuannya.

“Kami senang atas perhatian Bupati kepada kami masyarakat Jawa yg ada dan lahir di Simalungun, khususnya perhatian itu diberikan dalam memberikan ruang kepada kami untuk terus melestarikan budaya leluhur kami, yakni Reog Ponorogo,” sebutnya.

“Kami juga senang melihat hasil kinerja Bupati hari ini, dimana di 3 tahun masa kepemimpinan Bupati RHS, banyak sudah perubahan yang dilakukan, mulai dari perbaikan Infrastruktur jalan , pelayanan publik dan yang paling memudahkan kami hari ini ada 20 kecamatan yang bisa langsung mencetak e-KTP secara mandiri di kecamatan, jadi bagi anggota kami yang tinggal di beberapa ujung Simalungun, tak perlu lagi datang ke Pematang Raya hanya untuk mencetak e-KTP,” jelasnya.


Dalam kesempatan itu Ny. Ratnawati menyampaikan apresiasi kepada anak-anak muda suku Jawa yang masih mau melestarikan budayanya dimanapun ia tinggal.

Simalungun ini merupakan miniatur Indonesia, banyak suku lain yang tinggal dan lahir di Simalungun, melestarikan budayanya juga bagian bentuk merajut kebersamaan dan toleransi yang ada di Simalungun dengan melestarikan kebudayaannya, tentu memberikan warna yang indah di Simalungun, bahwa kita hidup saling menghargai dan mencintai sesama.

“Kami berharap kita semua dapat terus melestarikan adat dan budaya kita masih masih tanpa melupakan jati diri kita sebagai masyarakat Simalungun, yang terus berupaya agar Simalungun ini maju dengan Marharoan Bolon atau gotong royong,” imbuhnya.

Selanjutnya, secara simbolis Ny. Ratnawati memberikan baju kaos Reog Ponorogo dan kunci Seketariat yang ada di Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun,  yang langsung diterima oleh Sekretaris DPD KRJPS Samsudin.

 (S.Hadi Purba)

Rosi Pendekar Cilik Selempang Betawi Ramaikan Festival Seni Budaya Masyarakat Pondok Karya Pondok Aren

Rosi Pendekar Cilik Selempang Betawi Ramaikan Festival Seni Budaya Masyarakat Pondok Karya Pondok Aren

Tangsel, penaxpose.com | Kemeriahan Peringatan Kemerdekaan RI ke 79 tahun masih menggema di Kota Tangerang Selatan bukan hanya saat bulan Agustus tapi di Tanggal 07 September 2024 masih dilaksanakan tepatnya di wilayah RT. 02 / RW 07 , Pondok Karya Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan. 

Festival kemerdekaan ini menjadi festival seni budaya yang menampilkan tradisi masyarakat setempat yang tradisional sampai yang modern semua numplek meramein acara hari sabtu ini mulai sore hari dari jam 16.00 wib sampai selesai malam, senam bersama jadi pembukaan acara ungkap Hamzah Ketua RT 02.

Hamzah menambahkan bahwa Amir dan Suhaemi yang menjadi mc kondang dari Karang Taruna dan Panitia acara terdiri dari +/- 30 orang panitia semuanya merupakan pemuda pemudi dari karang taruna RT. 02 / RW. 07.

Hamzah juga memperkenalkan para tokoh masyarakat yang hadir dalam acara kepada awak media salah satunya yaitu Dahlan Ketua RW. 07 yang hadir bersama H. Muslih tokoh seni budaya dari Perguruan Silat Tradisional Selempang Betawi. 

Dahlan Ketua RW mengucapkan alhamdulillah acara ini berlangsung meriah dan melibatkan seluruh masyarakat dari RW. 07 khususnya warga RT. 02, masyarakat antusias ikut berpartisipasi dan menonton seluruh rangkaian acara mulai dari sore hingga malam dan seluruh acara berjalan dengan baik menampilkan kreasi seni budaya tradisional dan modern, mulai dari anak - anak, remaja, ibu - ibu, tapi bapak - bapaknya kebanyakan nonton sama nganter anak dan istri doang, jelas Dahlan sambil tersenyum. 

Dahlan dan H. Muslih mengungkapkan rasa syukurnya dan kebanggaannya terhadap masyarakat kampung RW. 07 khususnya RT. 02, seluruh masyarakatnya sangat guyub dan sangat mendukung acara dengan saling support dan bergotong royong dengan para pemuda Panitia acara hingga acara bisa terlaksana dengan baik. 

Dengan menampilkan seni budaya tradisional berupa tarian nusantara dan silat asli dari kampung Pondok Karya yaitu Silat beksi dari Perguruan Silat Tradisional Selempang Betawi menambah kemeriahan acara. Salah satunya tampil dengan percaya diri pendekar cilik dari selempang Betawi Rosi Anwar , jelas Dahlan dan H. Muslih. 

Penampilan pendekar cilik Rosi Anwar sangat mencuri perhatian masyarakat yang menonton, karena Rosi Anwar tampil sendirian di panggung dengan sangat percaya diri dan diiring dengan lagu daerah kacang asin. Kecil, gesit, berani, percaya diri dan sangat menghibur ujar Suehami dan Amir pembawa acara alias mc, Rosi doang yang kayaknya banyak dapet duit saweran dari penonton, tegasnya. 

H. Muslih yang biasa dipanggil Baba Mus mengungkapkan bahwa si Rosi Anwar merupakan cucunya yang berusia +/- 8 tahun. Rosi sudah senang dengan silat memang dari kecil banget karena sering melihat anak - anak yang latihan Silat di rumah. Mulai dari kecil udah mulai ikut - ikutan latihan silat. Sejak TK sudah mulai berani tampil di acara dihadapan banyak orang. Murni kemauannya sendiri itu, Rosi lebih seneng silat dari pada yang lain, makanya sama masyarakat sekitar Pondok karya dijuluki pendekar cilik. 

Rosi saat ditemui selesai tampil sangat ceria dan tidak terlihat lelah ataupun malu untuk diwawancara. Sekarang masih kelas 3 di sekolah di SD Inpres Pondok Karya. Rosi bener - bener terlihat senang banget. Enak dach kalo ada acara dan Rosi bisa tampil, Rosi seneng banget karena banyak yang nonton, alhamdulillah duit banyak , jajan enak dan tidur nyenyak, ungkap rosi jadi penutup pertemuan. (red)

Audiensi Pokjawarkotu di Museum Bahari dan Pusat Konservasi: Sinergi dalam Pengenalan Sejarah dan Budaya Kotatua

Audiensi Pokjawarkotu di Museum Bahari dan Pusat Konservasi: Sinergi dalam Pengenalan Sejarah dan Budaya Kotatua

Jakarta, penaxpose.com  | Kelompok Kerja Wartawan Kotatua Jakarta (Pokjawarkotu) menggelar audiensi dengan pihak Museum Bahari dan Pusat Konservasi Cagar Budaya pada hari ini. Audiensi dilakukan di dua tempat, yaitu di Museum Bahari dan di Kantor Pusat Konservasi Cagar Budaya. Pertemuan ini bertujuan untuk menjalin sinergi dalam upaya meningkatkan informasi dan promosi terkait kawasan Kotatua, khususnya pengenalan Museum Bahari dan situs-situs cagar budaya yang berada di sekitarnya.

Ketua Pokjawarkotu, Achmad Sugeng Santoso, menyatakan harapannya agar kerja sama ini dapat memperkuat peran media dalam menyebarkan informasi mengenai potensi sejarah dan budaya yang dimiliki Kotatua. “Kotatua adalah kawasan yang sarat dengan nilai sejarah, dan Museum Bahari serta situs-situs cagar budaya di sini memiliki peran penting dalam melestarikan warisan tersebut. Kami, sebagai bagian dari media, siap untuk bersinergi dalam memperkenalkan lebih jauh kekayaan budaya ini kepada masyarakat luas,” ujar Sugeng.

Dalam audiensi yang pertama di Museum Bahari, pihak museum yang diwakili oleh Kepala Unit Pengelola Museum Kebaharian Jakarta, Mis'ari menyambut baik niat Pokjawarkotu untuk bersinergi. Ia menekankan pentingnya peran media dalam mengangkat citra museum sebagai salah satu destinasi edukasi dan wisata sejarah yang wajib dikunjungi di Kotatua. “Kami berharap, melalui kerja sama dengan Pokjawarkotu, Museum Bahari dapat lebih dikenal dan dikunjungi, terutama oleh generasi muda yang perlu memahami sejarah maritim bangsa,” ujar Mis'ari. Jumat (6/9/2024).

Audiensi dilanjutkan di Kantor Pusat Konservasi Cagar Budaya, di mana Norviadi S. Husodo selaku Kepala Pusat Konservasi Cagar Budaya menyampaikan perlunya kerja sama dalam hal pelestarian dan promosi situs-situs cagar budaya di kawasan Kotatua, seperti museum, jembatan kota intan, toko merah dan lainnya. “Kotatua bukan hanya tentang bangunan tua, tetapi juga tentang cerita di baliknya yang harus dilestarikan. Kami berharap media dapat membantu menyampaikan cerita-cerita tersebut ke publik dengan cara yang menarik dan informatif,” ungkap Norviadi S. Husodo.

Pokjawarkotu berkomitmen untuk mengadakan berbagai kegiatan yang mendukung pengenalan dan pelestarian Museum Bahari serta cagar budaya di kawasan Kotatua. Rencana strategis ke depan mencakup peliputan rutin, pembuatan konten kreatif, serta penyelenggaraan kegiatan edukatif yang melibatkan masyarakat.

Audiensi di dua tempat ini menjadi langkah awal menuju kerja sama yang erat antara Pokjawarkotu, Museum Bahari, dan Pusat Konservasi Cagar Budaya. Diharapkan sinergi ini mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya melestarikan dan mengenal warisan sejarah Kotatua Jakarta. 

 (Pokjawarkotu)

Menelusuri Jejak Sejarah di Kota Tua Jakarta: Dari Jayakarta hingga Batavia

Menelusuri Jejak Sejarah di Kota Tua Jakarta: Dari Jayakarta hingga Batavia

Jakarta, penaxpose.com  | Kota Tua Jakarta, yang juga dikenal sebagai Oud Batavia atau Batavia Lama, memiliki sejarah yang dapat ditelusuri sejak tahun 1526. Pada tahun tersebut, Kerajaan Demak mengirim panglima bernama Fatahillah untuk menaklukkan Pelabuhan Sunda Kelapa. Setelah berhasil merebut wilayah tersebut, Fatahillah mengganti namanya menjadi Jayakarta.

Saat ini, Kota Tua Jakarta telah berkembang menjadi destinasi wisata yang memikat, menawarkan pengalaman sejarah yang kaya dan mendalam. Setiap sudut dan bangunan di kawasan ini memancarkan pesona masa lampau, menjadikannya tempat yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang ingin memperkaya pengetahuan tentang sejarah Jakarta.

Di Kota Tua, Anda dapat menemukan berbagai tempat menarik, antara lain:

1. Museum Fatahillah

2. Museum Wayang

3. Museum Seni Rupa & Keramik

4. Taman Fatahillah

5. Museum Bank Indonesia

6. Museum Bahari

7. Toko Merah

Selain mengunjungi museum-museum yang kaya akan sejarah dan budaya, pengunjung juga dapat berkeliling kawasan ini dengan sepeda ontel untuk menikmati arsitektur kolonial yang megah. Di ruang terbuka sering diadakan pertunjukan seni dan budaya, memberikan pengalaman yang lebih hidup bagi para pengunjung. Tidak lupa, di sekitar Kota Tua, khususnya di Lokasi Binaan UMKM Kota Intan di Jalan Cengkeh, tersedia berbagai pilihan oleh-oleh dan kuliner khas Jakarta yang sayang untuk dilewatkan.

Sejarah Kota Tua Jakarta sangat panjang dan menarik. Berikut adalah beberapa peristiwa penting:

 1526: Fatahillah dari Demak menaklukkan Sunda Kelapa dan mengubah namanya menjadi Jayakarta.

 1619: VOC, perusahaan dagang Belanda, mengambil alih Jayakarta dan menghancurkannya.

 1621: VOC membangun kota baru di atas reruntuhan Jayakarta dan menamakannya Batavia.

 Abad 17-19: Batavia menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda.

 Setelah Kemerdekaan: Nama Batavia diganti menjadi Jakarta, dan Kota Tua menjadi saksi bisu sejarah Jakarta.

Kota Tua Jakarta menarik bukan hanya karena sejarahnya, tetapi juga karena berbagai aktivitas yang dapat dilakukan di sana. Anda bisa menemukan bangunan tua dengan arsitektur Belanda dan Tionghoa, menjelajahi museum yang menyimpan koleksi sejarah Jakarta, bersepeda, menikmati kuliner, atau sekadar bersantai di kawasan ini.

Tips Berkunjung:

- Waktu terbaik: Sore hari ketika cuaca tidak terlalu panas.

- Transportasi: Menggunakan bus Transjakarta atau kendaraan pribadi.

- Kuliner: Jangan lewatkan untuk mencoba makanan khas Betawi yang tersedia di kawasan ini. 

Kota Tua Jakarta menawarkan lebih dari sekadar wisata; ini adalah perjalanan menyusuri jejak sejarah yang menghubungkan masa lalu dan masa kini.

(Pokjawarkotu)

KH Lutfi Hakim Apresiasi Dinas Kebudayaan dalam Pembangunan Tugu Golok Cakung

KH Lutfi Hakim Apresiasi Dinas Kebudayaan dalam Pembangunan Tugu Golok Cakung

Jakarta, penaxpose.com  |  Golok Cakung berdasarkan SK Gubernur Nomor 91 Tahun 2022 telah ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya. Oleh karena itu, sebagai upaya untuk melestarikan dan mengenalkannya kepada masyarakat, Dinas Kebudayaan Propinsi DKI Jakarta pada Tahun Anggaran 2024 berencana membangun Tugu Golok Cakung yang berlokasi di Jalan Raya Hamengkubuwono IX (dahulu Jalan Raya Bekasi) RT 002/02, Kelurahan Cakung Barat, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

Lokasi tersebut merupakan hasil rapat pada hari Senin (19/8) di kantor Kecamatan Cakung yang dipimpin oleh Camat Cakung. Turut hadir dalam rapat itu, utusan dari Dinas Kebudayaan Propinsi DKI Jakarta, Sudin Kebudayaan Kotamadya Jakarta Timur, Ketua Umum Forum Betawi Rempug (FBR), Ketua Forkabi Jakarta Timur, Ketua Gardu FBR setempat dan beberapa tokoh Betawi kampung Cakung selaku pemilik, pecinta dan simpatisan Golok Cakung.

Menurut Kyai Lutfi Hakim, pemilihan lokasi tugu tersebut tidak bisa dilepaskan dari aspek sejarah, dimana Golok Cakung dibuat, yaitu di lahan bekas Rumah Sakit Pandemi yang dibangun Belanda.

Kyai Lutfi, yang juga merupakan tokoh masyarakat Cakung menjelaskan bahwa Golok Cakung merupakan senjata tradisional yang fungsinya sebagai peralatan perang dan sebagai alat pelengkap dalam seni beladiri Silat Cakung, yaitu Ji’it, yang memiliki nilai budaya sebagai simbol perjuangan bangsa Indonesia terutama etnis Betawi di Cakung dalam perang kemerdekaan.

Dengan inisiasi dari Pemda DKI Jakarta, beberapa Golok Cakung dibawa ke Laboratorium Kepurbakalaan di Borobudur Jawa Tengah untuk diuji usia kandungan materialnya. Hasilnya adalah bahwa Golok Cakung yang tertua dibuat pada abad ke-12 Masehi dan terdapat kandungan meteornya.

“Sebagai warga Cakung, kita patut mengapresiasi upaya Dinas Kebudayaan ini dan mendukung kesuksesannya. Sebab tugu ini bisa menjadi ikon budaya di Kecamatan Cakung,” pungkasnya.

(Emy)

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor Yudi, Santosa Kunjungi Desa Kreatif Taman Uson Jagabita

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor Yudi, Santosa Kunjungi Desa Kreatif Taman Uson Jagabita

Parungpanjang Bogor, penaxpose.com  | Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor, Yudi Santosa didampingi Kabid. Ekraf, Titi dan Yuliyana Idrus Kabid. Daya Tarik Destinasi Pariwisata mengunjungi Desa Kreatif Taman Uson Desa Jagabita dan Rumah Anak Bumi Desa Cibunar, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Rabu (31/07/24).

Kunjungan ini merupakan salahsatu bentuk komitmen Kadis, Yudi Santosa untuk mendorong dan membangun Desa Kreatif yang ada di Kecamatan Parungpanjang, agar mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Kami ingin membangun di Desa Kreatif di 2024 ini, Saat ini sudah masuk ada total 24 Desa Kreatif di Kabupaten Bogor. Yang nantinya akan dikualifikasi 1 Desa yang akan lolos menjadi pionir Desa Kreatif, dengan persyaratan kualifikasi  di Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor. 1 Tahun 2023. dan 17 pionir di Desa Kreatif ini (Tamson) sudah terwakili, tematik-tematik subsektor, ada kria, ada film atau pertunjukkan, dan design grafis dan sebagainya," jelas Yudi Santosa saat diwawancarai awak media. 

Yudi juga menegaskan, 4 Desa Kreatif di Kecamatan Parungpanjang memiliki peluang lolos menjadi 1 pionir atau Pelopor Desa Kretif terbaik di Kabupaten Bogor. 

"Akan kami pastikan dahulu sesuai atau tidak di Peraturan Kementerian, apakah masuk di Desa Kreatif Inisiatif, Produktif, Inovatif dan atau berkelanjutan. Sementara berdasarkan pantauan kami di 4 desa ini baru masuk Desa Kreatif Produktif ya, karena salah satu persyaratannya mereka harus punya HKI, dan setelah saya lihat sudah diatas 50%, dan yang terpenting adalah bisa menaikkan ekonomi di masyarakat," tambahnya. 


Ia mengajak kepada seluruh masyarakat di Kecamatan Parungpanjang untuk membangun desanya masing-masing. Harapannya agar masyarakat desa tidak harus ke kota. Melainkan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada umtuk membangun dan meningkatkan ekonomi masyarakat desanya.

"Masyarakat di Kecamatan Parungpanjang, ini adalah kesempatan yang baik, ketika ada dukungan dari Pemerintahan Desa, Penggiat Ekonomi Kreatif ayo bersama-sama membangun Desa Kreatif, karena membangun Desa sendiri lebih baik dari pada harus pergi ke Jakarta, Tangerang dan lain-lain," ajak Yudi Santosa. 

Ditempat yang sama, pencetus berdirinya Coffee Taheur di Tamson (Taman Uson) Jagabita Hendrik, mengatakan dirinya sangat bangga bahwa bisnis yang sedang dijalankan dikunjungi oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor Yudi Santosa.

"Kita pasti bangga ya, karena kita sengaja pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bisa hadir, karena di Coffee Taheur dagangan laku, kedua kita bisa memperkenalkan bahwa Coffee Taheur ini adalah salah satu pelengkap di Parungpanjang buat para pecinta kopi. Coffee Taheur ini bukan bicara kopi, tapi bicara brand, karena saya ingin mengalahkan tetangga sebelah yang sudah bumming, dimana Coffee Taheur ini adalah eksekutor dalam pembangunan Desa Kreatif," ungkap Hendrik. 

Lebih lanjut Hendrik, dirinya mendirikan Coffee Taheur ini karena ingin terus bergerak dan pada tanggal 25 Agustus 2024 akan launching Film Dokumenter "Kampung Pengki" di Tamson Agustusan. 


"Kita ingin terus bergerak, kita mau mengangkat budaya lokal karena masyarakat disini 75% adalah penganyam bambu, dan kita sedang mengemas film dokumenter dengan judul "Kampung Pengki" dan tanggal 12 Agustus 2024 mulai shooting dan film itu akan ditampilkan di acara Tamson Agustusan, tanggal 25 Agustus 2024. Dan untuk pendapatan dari penjualan produk kami, maksimal omset dalam satu bulan pertama adalah Rp 25.000.000," beber Hendrik. 

Sementara itu, Kades Jagabita, Acep Humaedi bisa mendatangkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Yudi Santosa beserta jajaran, sejak 1 bulan yang lalu. Namun bisa direalisasikan datang pada hari ini. 

"Saya cukup bahagia, ini dadakan tanpa bersurat, kami cukup mengenal beliau orang yang enak diajak bergaul di Desa. Sejak beberapa bulan yang lalu saya mengundang untuk hadir ya, namun dirinya tidak bisa, hingga akhirnya hari ini baru bisa hadir, dan kami ingin tempat ini ramai berkelanjutan, dan mudah-mudahan Desa Jagabita bisa masuk ke 1 Desa kreatif terbaik," ungkap Acep Humaedi. 

Acep Humaedi menuturkan, pihak dari Pemerintah Desa Jagabita 100% support Desa Kreatif di Tamson dan sudah menggelontorkan anggaran untuk mesin pencacah penghasil pupuk organik. 

"100% kami mensupport dan bukan lagi ada upaya, kami sudah menggelontorkan anggaran untuk mesin pencacah dari bambu ini untuk bisa menghasilkan pupuk organik," pungkasnya.

Hsmy/indra

Pokjawarkotu Terima MOU dengan Pemangku Adat dan GPIB untuk Budaya Kota Tua

Pokjawarkotu Terima MOU dengan Pemangku Adat dan GPIB untuk Budaya Kota Tua

Jakarta, penaxpose.com  | Kelompok Kerja Wartawan Kota Tua (Pokjawarkotu) mencatatkan prestasi gemilang dengan sukses menyelenggarakan Diskusi Panel dan Pengukuhan Pengurus Baru untuk periode tahun 2024-2027. Acara yang berlangsung meriah di Hotel Mercure Jakarta Batavia, Jakarta Barat, pada Rabu, 24 Juli 2024, menjadi wadah bagi para tokoh dan pemangku kepentingan dalam membahas upaya pelestarian sejarah dan budaya Kota Tua. 

Acara dibuka oleh Direktur Pelindungan Kebudayaan Kemendikbudristek RI, Judi Wahjudin, S.S., M.Hum., yang memberikan pidato inspiratif mengenai pentingnya memelihara dan mengembangkan warisan budaya bangsa. Sambutan hangat juga disampaikan oleh Robert Tambunan, SH., MH., yang mendorong kolaborasi lintas sektor dalam mendukung upaya pelestarian cagar budaya. Rabu (24/7).

Diskusi panel dengan tema "Peran Media bagi Generasi Muda dalam Pelestarian Cagar Budaya" turut dihadiri oleh sejumlah narasumber berpengalaman, antara lain Norviadi S. Husodo dari Kepala Pusat Konservasi Cagar Budaya DK Jakarta; Muchlis dari Sudin Pendidikan Jakarta Barat; Harun, ST., M.IKom., dari Ketua Umum PWOIN; Prof. David Darmawan, M.B.A., sebagai tokoh kebudayaan; Rachman Salihul Hadi, S.Sos., M.Si., sebagai tokoh pendidikan; dan Pangeran Ratu Jayakarta IX, RB H. Abi Munawir Al Madani Mertakusuma dari Yayasan Lembaga Pemangku Adat Jayakarta.

"Peran media sangatlah penting bagi generasi muda dalam menjaga dan melestarikan warisan cagar budaya bangsa, terutama Kota Tua Jakarta yang kaya akan sejarah," ungkap salah satu narasumber dalam diskusi panel.

Achmad Sugeng Santoso, Ketua yang baru dilantik untuk periode 2024-2027 menegaskan, komitmen Pokjawarkotu dalam mendukung pemerintah dalam mensosialisasikan serta menjadi jembatan antara pemerintah, stakeholder, dan masyarakat lokal di sekitar kawasan Kota Tua. "Kami siap mendukung pemerintah dalam pelestarian cagar budaya dan pengembangan ekonomi kreatif untuk meningkatkan efektivitas perekonomian di kawasan Kota Tua Jakarta," ujar Achmad Sugeng Santoso.

Selain itu, acara ini juga menjadi momentum penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) antara Pokjawarkotu dengan Gerakan Pendidikan Indonesia Baru (GPIB), Cerdas Waspada Investasi Global (CWIG), dan Yayasan Lembaga Pemangku Adat Jayakarta. Kerjasama ini bertujuan untuk mengenalkan dan melestarikan cagar budaya Kota Tua Jakarta kepada generasi muda serta mengembangkan potensi budaya lokal guna memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat lokal di kawasan tersebut.

Acara yang dihadiri oleh berbagai pihak ini diharapkan dapat memberikan dorongan baru dalam upaya pelestarian dan pengembangan warisan budaya Kota Tua Jakarta untuk generasi mendatang.

(Tim Pokjawarkotu)

Warga RW 03 Bersama DKM Masjid Nurul Iman Rayakan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 H dengan Pawai Obor

Warga RW 03 Bersama DKM Masjid Nurul Iman Rayakan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 H dengan Pawai Obor

Jakarta, penaxpose.com | Tahun Baru Islam di Indonesia atau 1 Muharram 1446 H jatuh pada hari Minggu (7/7/2024). Dalam sejarahnya, Tahun Baru Islam berkaitan dengan peristiwa di tahun 622 M, ketika Nabi Muhammad dan para pengikutnya bermigrasi secara rahasia dari Makkah ke Madinah. Peristiwa ini dikenal dengan sebutan hijrah.

Pada tahun 639 M, Umar bin Khattab sebagai khalifah kedua melembagakan kalender sebagai upaya mengatur kehidupan tradisi Islam. Sejak saat ini, Muharram menjadi bulan pertama dalam kalender Islam dan ikut dirayakan setiap tahunnya oleh umat muslim.

Diberbagai negara dunia, Tahun Baru Islam dirayakan dengan meriah melalui berbagai tradisi, khususnya seperti DKM Masjid Jami Nurul Iman dan warga masyarakat RT 02,06,08 RW 03 Kedoya Selatan mengadakan acara Pawai Obor dalam menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 H di tahun 2024 pada hari Sabtu malam tanggal (06-07-2024) pukul 20:00 WIB.

Titik kumpul Pawai Obor  di Halaman Masjid Jami Nurul Iman yang berlokasi di alamat JL. Pilar I No.6, RT.06/RW.03, Kedoya Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11520. 

Turut hhadir diantaranya,  Dewan Suroh DKM Masjid Jami Nurul Iman Ustadz H Komarudin, Bhabinkamtibmas Polsek Kebon jeruk Kelurahan Kedoya Selatan Kecamatan Kebon Jeruk Aiptu Suratmin, Ketua RT 002 M. Lani, Sekertaris RW 03 Makmun BJ, Paguyuban Villar One, Tokoh Masyarakat, dan anak anak beserta orang tuanya. 

Makmun BJ selaku Sekertaris RW 03 Kelurahan Kedoya Selatan mengatakan, Kita sebagai umat muslim harus wajib menyambut Tahun Baru Islam ini. Untuk menyambut Tahun Baru Islam kita rayakan dengan Pawai Obor keliling jalan dari Masjid sampai ke jalan menuju Kelurahan Kedoya Selatan, kami bersama warga RW 03 dan DKM Masjid Jami Nurul Iman selalu menjaga tradisi dari tahun ke tahun ini, ucap Makmun BJ saat diwawancarai Awak Media, pada tanggal (06-07-2024) Sabtu malam.

"Indonesia sebagai negara dengan populasi umat muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki berbagai tradisi unik dalam perayaan Tahun Baru Islam. Pertama, yakni Pawai Obor, di mana tradisi ini biasanya dilakukan oleh masyarakat di desa ataupun kota besar. Dalam tradisi ini, masyarakat dari anak-anak hingga orang dewasa berkeliling memegang obor sambil melantunkan sholawat sepanjang jalan," tutupnya.

Robbi DKI Jakarta

Dihadiri Artis, Kerabat, Tim Dokter, Pernikahan Putra Boss Queen Klinik Bedah Plastik Sunter Berlangsung Meriah

Dihadiri Artis, Kerabat, Tim Dokter, Pernikahan Putra Boss Queen Klinik Bedah Plastik Sunter Berlangsung Meriah

Jakarta, penaxpose.com - Pasangan suami istri Margoto dan Sri Jarwati selaku pendiri dan pemilik Queen Klinik Bedah Plastik yang berlokasi di Sunter, Jakarta Utara menggelar pesta pernikahan putra ketiganya Albert Rizal S.Kom dengan Retno Wulandari.

Hajatan pesta berlangsung meriah dan sukses, banyak dihadiri artis papan atas, selebriti, serta relasi dari klinik legendaris tersebut.

"Kami atas nama keluarga mengucapkan terima kasih kepada seluruh undangan yang hadir untuk menyaksikan dan mendoakan pada pernikahan anak kami yang  berlangsung penuh berkah dan lancar," kata Margoto didampingi istrinya Sri jarwati usai pernikahan, Rabu (26/6).

Adapun resepsi pernikahan berlangsung pada Minggu (23/6) malam di Auditorium Gedung BMKG Kemayoran, Jakarta Pusat. 

Klinik kecantikan legendaris yang berdiri lebih dari 30 tahun lalu banyak melayani perawatan kalangan artis, selebriti, maupun masyarakat umum.

Queen Klinik Bedah Plastik yang ditangani tim dokter spesialis dan didukung fasilitas modern ini melayani berbagai operasi seperti memancungkan hidung, membuat lipatan mata, lipat mata baby doll, menghilangkan kantong mata, pembentukan dagu, pasang implan dagu, pembentukan bibir love, menipiskan bibir tebal, membuat lesung pipi, meniruskan rahang, buccal fat, sedot lemak, pasang implan payudara, face lift, dan lainnya. 

Perkawinan Albert Rizal, calon generasi penerus Queen Klinik Sunter ini turut dihadiri sejumlah tim dokter kecantikan, pegiat estetika, selebriti, sosialita, kerabat, dan masyarakat awam.

Mereka membawa dan  tampak akrab saling berbincang sambil menikmati pesta yang berlangsung meriah.

Tampak sejumlah artis seperti Ratna Listy, Vera Borneo, Indah Permatasari, Irma Darmawangsa,  dan lainnya. Pada kesempatan ini Irma membawakan sejumlah lagu dangdut untuk menghibur pengantin sekaligus mengajak goyang bersama undangan. Penyanyi seksi dan centil ini membuat acara jadi heboh dan seru.

"Sejumlah artis yang merupakan teman lama maupun baru,  banyak yang  hadir dan memberikan  doa buat kedua mempelai. Kita bisa berkumpul bersama sambil bersilaturahmi," papar Margoto yang namanya  sudah sangat dikenal di kalangan entertainment karena sering berhubungan dengan selebriti yang menjadi pelanggan setia Queen Klinik yang bertempat di belakang Sunter Mall, Jakarta Utara. Margoto merasa terharu atas kehadiran kakak dan adiknya, serta kerabat lainnya.

Di acara resepsi tersebut Irma Darmawangsa tampil cantik dengan gaun pesta yang terlihat glamor dan mewah.

Penyanyi seksi dan awet muda ini tampak anggun mengenakan kebaya ketat warna biru samberlilin.

"Ya kita menghargai undangan dan hadir dengan penampilan yang dipersiapkan, bukan asal-asalan. Saya dandannya butuh waktu 12 jam lho, ha ha ha," kata penyanyi dangdut yang jenaka. Irma mengaku hubungan dengan Queen sudah berlangsung cukup lama.

"Selama ini aku perawatan-perawatan saja di Queen, kaya perawatan facial kaya gitu ya dan laser buat flek kebanyakan aku treatment buat wajah," pungkasnya. Rill/Red

Direktorat Jenderal Kebudayaan Merayakan 7 Tahun UU Pemajuan Kebudayaan

Direktorat Jenderal Kebudayaan Merayakan 7 Tahun UU Pemajuan Kebudayaan

Jakarta, penaxpose.com - Kebudayaan Indonesia yang kaya menjadi identitas nasional dan aset pembangunan. Untuk melindungi dan memanfaatkannya, pemerintah mengesahkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, menyatakan undang-undang ini lahir dari kesadaran akan pentingnya kebudayaan dalam pembangunan nasional. Jumat (21/6).

Sejak diberlakukan, undang-undang ini membawa perubahan signifikan dalam pengelolaan kebudayaan di Indonesia, dengan kebijakan yang partisipatif dan melibatkan masyarakat secara langsung. Pemerintah kini berperan sebagai fasilitator, mendukung inisiatif masyarakat.

Fokus kebijakan berubah dari cabang budaya tertentu menjadi pendekatan holistik pada ekosistem kebudayaan. Hal ini memastikan keberlanjutan praktik dan ekspresi budaya. Hilmar menegaskan bahwa undang-undang ini mengaktifkan peran pemerintah sebagai fasilitator dan memperkuat ekosistem kebudayaan, serta melindungi dan melestarikan warisan budaya, meningkatkan kesejahteraan pelaku budaya, mengembangkan ekonomi kreatif, memperkuat diplomasi budaya, dan meningkatkan pendidikan serta penelitian di bidang kebudayaan.

Program seperti Dana Indonesiana, Pekan Kebudayaan Nasional, dan penguatan ekosistem film telah meningkatkan tata kelola layanan kebudayaan, membuka akses, menjamin pemerataan kesempatan, serta mendorong inovasi dan partisipasi publik.

Dalam merayakan tujuh tahun pemajuan kebudayaan, Ditjen Kebudayaan menyelenggarakan acara Jalan Kebudayaan. Acara ini meningkatkan kesadaran publik tentang program kebudayaan pemerintah dan mendorong partisipasi publik. Acara ini dihadiri tokoh-tokoh seni dan budaya seperti Reza Rahadian, Ratri Anindyajati, Dian Jennie Cahyawati, Andi Malewa, dan Hardiansyah, serta dimeriahkan oleh pertunjukan budaya dari Boogie Papeda, Ranie Jambak, The Talkback Band, dan Teater Anak Sekolah Seni Tubaba.

Reza Rahadian menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif Ditjen Kebudayaan, yang tidak hanya membantu pelaku seni tetapi juga memperkuat identitas nasional. 

(Pokjawarkotu)

Siswi Madrasah Ibtidaiyah Al-Hamidiyah Tampil Kenakan Baju Adat Padang di Acara Tasyakuran Pelapasan Siswa Siswi Kelas 6 dan Tahfidz Juz Amma

Siswi Madrasah Ibtidaiyah Al-Hamidiyah Tampil Kenakan Baju Adat Padang di Acara Tasyakuran Pelapasan Siswa Siswi Kelas 6 dan Tahfidz Juz Amma

Jakarta, penaxpose.com  | Siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Hamidiyah hari ini penampilannya sangat berbeda sekali di acara Tasyakuran Pelapasan Siswa Siswi Kelas 6 dan Tahfizd Juz Amma, siswi menggunakan baju khas adat tradisional dari daerah masing-masing, seperti baju khas Sulawesi, Sumatera Barat dan lain-lainnya.

Seperti siswi kelas 2B Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Hamidiyah yang menggunakan baju khas adat tradisional Padang yang berasal dari daerah Sumatera Barat, bukan hanya itu saja, siswi kelas 2B pun menampilkan tarian indang (dindin badindin) khas Padang tersebut di acara sekolah yang bertema Tasyakuran Pelepasan Siswa Siswi Kelas 6 dan Wisuda Tahfizd Juz Amma, Panen Karya P5 Kurm er MI Al-Hamidiyah, pada hari Sabtu pagi 08-06-2024 pukul 08:00 WIB. 

Acara tersebut berlangsung di Ruangan Kelas 6 sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Hamidiyah dari pukul 08:00 WIB sampai dengan acara selesai. Turut hadir para undangan seluruh Wali murid dari kelas 1 sampai kelas 6 dan para Dewan Guru beserta Kepala Yayasan sekolah Al-Hamidiyah. 

Sekolah Al-Hamidiyah bukan hanya Madrasah Ibtidaiyah (MI), tapi ada juga Sekolah Menegah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Umum (SMK). Sekolah dalam satu gedung terdapat beberapa pendidikan sekolah. Sekolah Al-Hamidiyah adalah sekolah Islam yang mendidik anak murid siswa dan siswi menjadi berakhlak mulia, beriman dan bertakwa. Lokasi Sekolah Yayasan Al-Hamidiyah terletak di Jalan Raya Kedoya Selatan No.50, RT.11/RW.7, Kedoya Selatan, Kec. Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat 11520.

Salahsatu siswi yang bernama Prisila Ramdani Kelas 2B mengatakan, Saya sangat senang sekali bisa tampil di acara pelepasan Siswa atau Siswi kelas 6 dengan menggunakan baju khas adat tradisional dari Padang, meskipun saya bukan asli dari Padang tapi saya sangat senang bisa tau baju khas Padang dan tarian asal Padang,  itu salahsatu menambah wawasan saya tentang kebudayaan tradisional Indonesia, ungkap Prisila saat diwawancarai awak media pada hari Sabtu 08-06-2024, 

Pantauan Awak Media di lokasi acara Tasyakuran Pelepasan Siswa atau Siswi Kelas 6 dan Tahfizd Juz Amma berjalan dengan khidmat dan lancar, dengan pembukaan iring-iringan hadroh dan sholawat ditampilkan langsung dari team hadroh sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Hamidiyah dan pembaca ayat suci Al Qur'an.  berupa bangunan atau kulinernya yang terkenal. Sebagai simbol identitas budaya, baju adat Padang juga dapat menjelaskan latar belakang ekonomi, sosial, dan lain-lain. 

Robbi DKI Jakarta

Keturunan Raja Tanah Jawa Pastikan Tidak Ada Tanah Adat di Dolok Parmonangan

Keturunan Raja Tanah Jawa Pastikan Tidak Ada Tanah Adat di Dolok Parmonangan

Siantar, penaxpose.com  | Klaim segelintir oknum terhadap tanah adat di Dolok Parmonangan, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara sangat disesalkan keturunan (ahli waris) Raja Tanah Jawa, Arwansyah Sinaga. 

Hal itu disesalkan, karena tidak ada tanah adat di wilayah eks Kerajaan Tanah Jawa yang saat ini berada di wilayah teritori Kabupaten Simalungun.

"Yang ada itu tanah kerajaan," ujar Arwansyah Sinaga saat ditemui di rumahnya, Jalan Pagaruyung, Kelurahan Timbang Galung, Kecamatan Siantar Barat, Kota Siantar, Sumatera Utara, Senin sore (27/05/2024).

Sebut keturunan ketiga dari Raja Djintar Sinaga ini, pada zaman kerajaan, Dolok Parmonangan merupakan bagian dari wilayah Kerajaan Tanah Jawa, sehingga bisa dipastikan tidak ada tanah adat di sana. 

Di masa jayanya, wilayah Kerajaan Tanah Jawa sangat luas, hingga berbatasan langsung dengan laut asin dan laut tawar. Seiring dengan cukup luasnya wilayah Kerajaan Tanah Jawa, raja mengangkat (memiliki) 33 "Partuanon" dan 4 "Parbapaon". 

Dari seluruh "Partuanon" dan "Parbapaon" tersebut, seluruhnya bermarga Sinaga. Baik "partuanon" maupun "parbapaon" adalah struktur Pemerintahan dibawa Kerajaan Tanah Jawa.

"Kalau Partuanon, memiliki hubungan darah yang kuat dengan raja. Sedangkan Parbapaon, tidak memiliki hubungan darah dengan raja, namun bermarga Sinaga," tandas Arwansyah Sinaga.

Sedangkan wilayah yang dimiliki "Partuanon" maupun "Parbapaon" merupakan wilayah yang diberikan Raja Tanah Jawa. "Jadi tetap dalam kekuasaan Raja Tanah Jawa. Begitu juga dengan Parmonangan, itu tanah kerajaan," tandasnya. 

Dijelaskan Arwansyah, Kerajaan Tanah Jawa terbentuk tahun 1225. Sedang sebelumnya, di masa Kerajaan Nagur, leluhur Raja Tanah Jawa merupakan unsur Penasehat dari Raja Nagur.

Katanya, ia merupakan keturunan ketiga dari Raja Tanah Jawa ke-18, Djintar Sinaga yang berkuasa dari tahun 1912 hingga 1918. Lalu digantikan Pemangku Raja Tanah Jawa ke-19 Sang Madjadi Sinaga dari tahun 1918 hingga 1940.

Sementara, terkait klaim keberadaan komunitas sejumlah oknum yang menyebut leluhur mereka telah menguasai lahan di Dolok Parmonangan sejak tahun 1700 an, tegas dikatakan Arwansyah, kalau hal itu merupakan pembohongan.

Apalagi, dari zaman kerajaan hingga saat ini, tidak ada anak perempuan dari keturunan raja yang pernah menikah dengan pria bermarga Sialagan. 

"Gak ada. Itu bohong itu. Kalau di Simalungun tidak ada tanah adat. Enggak, gak punya (tanah adat). Tanah kerajaan (yang) ada," pungkasnya, lalu menegaskan, kebanyakan keturunan Raja Tanah Jawa menikah dengan anak perempuan dari Kerajaan tetangga, utamanya dari Kerajaan Siantar bermarga Damanik.

Lebih lanjut ditegaskan Arwansyah, dimasa penjajahan Belanda, pihak Belanda ada menerbitkan "acte van concessi". Didalamnya ada Dolok Parmonangan yang merupakan bagian dari wilayah Kerajaan Tanah Jawa.

Kemudian Arwansyah menyatakan, ia bersedia menjadi saksi, bila ada pihak yang membutuhkan kesaksiannya untuk meluruskan sejarah, sehingga terhindar dari klaim sepihak dari oknum-oknum tertentu. 

"Jadi kita harus pegang kuat itu Habonaron do Bona," tuturnya.

 (S.Hadi Purba)

Babinsa Ampel Hadiri Tradisi Grebeg Air Bersih

Babinsa Ampel Hadiri Tradisi Grebeg Air Bersih

Boyolali, penaxpose.com  |  Tradisi adat merupakan identitas suatu wilayah sebagai wujud keberagaman budaya yang dimiliki masyarakat.

Tradisi Gumbregan bersih air biasa digelar setiap tahunnya oleh masyarakat Desa Selodoko Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali dengan beberapa rangkaian kegiatan. Dari mulai kerja bakti disekitar lingkungan dan ditutup dengan doa bersama, Sabtu (27/04/24).

Babinsa Koramil 05/Ampel Kodim 0724/Boyolali, Serka Sodikin mengatakan, Kegiatan ini merupakan upacara adat yang melambangkan rasa syukur umat manusia kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rezeki melalui air yang merupakan sumber kehidupan dan segala bentuk hasil bumi.

Tradisi sedekah bumi di Desa Selodoko ini merupakan salahsatu desa yang masih memegang teguh dan melestarikan budaya-budaya nenek moyang para leluhur. Acara perayaan Sedekah Bumi ini memiliki perbedaan, yaitu adanya acara doa bersama, yang mana menyandingkan antara perayaan kebudayaan dengan acara keagamaan, yang keduanya dikemas dalam harmonisasi keislaman dengan mengadakan doa bersama.

Babinsa Serka Sodikin akan mendukung penuh kegiatan sedekah bumi yang merupakan tradisi kearifan lokal yang harus tetap dipertahankan di masa modern seperti saat ini. 

Tambah Babinsa, “Kami sangat berterima kasih kepada para tokoh masyarakat dan para sesepuh desa masih bisa mempertahankan adat istiadat yang masih diteruskan dan dikenalkan kepada penerus muda di Desa Selodoko,” tutur Babinsa.

(Agus Kemplu)

Majelis Ta'lim Qolbun Salim Abdullah Gelar Kegiatan Rutin Jelang Lebaran; Santunan Yatim Janda Sekaligus Haul

 Majelis Ta'lim Qolbun Salim Abdullah Gelar Kegiatan Rutin Jelang Lebaran; Santunan Yatim Janda Sekaligus Haul

Jakarta, penaxpose.com  | Bertempat di Jalan Madrasah 2 Sukabumi Utara, kediaman dari Bapak Abdul Salim, SH., MH., selaku Pimpinan, (Ahad 7/4/2024) Majelis Talim Qolbun Salim Abdullah menggelar Buka Puasa Bersama dengan Warga Kebon Jeruk, sekaligus menyantuni Yatim, janda dan 40 Hari Almarhum Aulia Fahmi bin KH. Ahmad Royani Husin.

Acara berlangsung khidmat, dimulai dengan tabuh gemerincing rebana, dan lantunan Sholawat yang dibawakan dengan Syahdu oleh tim hadro.

Berlanjut dengan Kultum dari Ustd. Hadi, SH.I yang juga kemenakan dari Abdul Salim. Pada tausiyahnya Ustadz Hadi mengingatkan agar Jamaah senantiasa berkomunikasi dan telponan dengan Allah SWT di nomor 23444 (Shalat Fardhu) dan dengan menjalankan Puasa Ramadhan. Setelahnya dlanjutkan dengan Kultum dari Ustadzah Siti Rahma yang mngingatkan Jamaah untuk senantiasa menjaga sholat dalam kondisi apapun dan menjalankan salah sunnah, sunah yang diajarkan oleh Nabi dengan rutin dan terus menerus. Agar bisa menjadi penolong kita di dunia dan akhirat.


Abdul Salim Pimpinan Majelis Qolbun Salim Abdullah pada sambutannya berujar bahwa Acara ini rutin dselenggarakan untuk terus menjaga hablum minallah dan hablum minannas (hubungan dengan Allah dan hubungan dengan sesama manusia).

Terutama jelang lebaran agar bisa berbagi kebahagiaan.

Acara ditutup dengan pemberian santunan secara simbolis dan buka puasa bersama dengan menu hidangan khas betawi dan padang. Sayur asem kuah kuning, balado jengkol, cumi ikan asin dan rendang.

(AG/Red)

Dua Personil Koramil 01/Tamansari Monitoring Pelaksanaan Pelepasan Mudik Asik Bersama BUMN dan BNI

Dua Personil Koramil 01/Tamansari Monitoring Pelaksanaan Pelepasan Mudik Asik Bersama BUMN dan BNI

Jakarta Barat, penaxpose.com  | Kodam Jaya - Dua personil Koramil 01/Tamansari Kodim 0503/Jakarta Barat, Serma Wakdinator dan Serda Aprianto monitoring pelaksanaan pelepasan mudik Asik Bersama  BUMN oleh BNI tahun  2024 Mudik Hari Raya Idul Fitri 1445.H/ 2024 M pada Jum'at (05/04/2024).

Ungkap Serma Wakdinator, "Sebanyak 250 orang peserta mudik nasabah Bank BNI dengan 5 unit Bus Pariwisata serta tujuan mudik Yogyakarta, Semarang, Purwokerto dan Surabaya," jelasnya.

Kegiatan tersebut di hadiri, Camat Tamansari Bapak Tumpal Matondang, Area Hek BNI zona 12 Bapak Andre Hartono, GM bank BNI Bapak Aryo, Kasi kesra Kecamatan Tamansari Bapak Edi, Kapospol Pinangsia Iptu Solikul dan Kasatpol PP Kecamatan Bapak Nuryadin. (D4eng)