Sertu Abdul Kadar Babinsa Koramil 02/Tambora Gelar Patroli Antisipasi Tawuran dan Balapan Liar

Sertu Abdul Kadar Babinsa Koramil 02/Tambora Gelar Patroli Antisipasi Tawuran dan Balapan Liar

Kodam Jaya, Jakarta – Dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, Koramil 02/Tambora, Kodim 0503/Jakarta Barat menggelar patroli malam guna mengantisipasi tawuran dan balapan liar di wilayah Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, pada Senin (17/2/2025) malam.

Patroli ini dipimpin oleh Sertu Abdul Kadar, dengan kekuatan empat personel yang terdiri dari Babinsa, Wanra, Mitra Jaya, dan Linmas. Kegiatan dimulai dengan menyusuri beberapa titik rawan di wilayah Tambora, antara lain Jl. Tiang Bendera III, Jl. Kopi, dan Jl. Pejagalan.

Dalam patroli ini, tim melakukan pengecekan di empat titik check point, yaitu:

1. Check Point I (Pos RT 08) – Pukul 22.06 WIB, menyisir Jl. Perniagaan Barat, Perniagaan Raya, dan Jl. Pintu Kecil I.

2. Check Point II (Perbatasan Kelurahan Pinangsia dan Roamalaka) – Pukul 22.12 WIB, melanjutkan pemantauan di Jl. Pintu Kecil I, Jl. Petaka Lama, dan Jl. Tambora VII.

3. Check Point III (Pasar Perniagaan) – Pukul 22.19 WIB, menyusuri Jl. Tambora VII, Jl. Tambora IV, dan Jl. Pekapuran.

4. Check Point IV (Pos Linmas) – Pukul 22.22 WIB, mengamankan area Jl. Pekapuran, Jl. Pintu Kecil III, dan Jl. Tiang Bendera III.

Situasi Aman dan Kondusif

Dari hasil patroli, tidak ditemukan adanya aktivitas tawuran maupun balapan liar di wilayah yang dipantau. Keadaan di wilayah Koramil 02/Tambora terpantau aman dan kondusif.

Sertu Abdul Kadar menyampaikan bahwa patroli rutin ini merupakan langkah preventif guna mencegah gangguan kamtibmas, terutama menjelang bulan suci Ramadhan.

"Kami mengimbau kepada warga, terutama para pemuda, agar tidak terlibat dalam kegiatan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain, seperti tawuran atau balapan liar. Patroli ini akan terus kami lakukan demi menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan," ujarnya.

(Pendim 0503/JB) 

Kisah Mantan Jenderal Kopassus Bertemu dengan Seniornya yang Kini Presiden RI

Kisah Mantan Jenderal Kopassus Bertemu dengan Seniornya yang Kini Presiden RI

JAKARTA, penaXpose.com | Pertemuan 2 Jenderal TNI yang sama-sama pernah menjadi petinggi Kopassus ini mengkisahkan histori dengan kerinduaan yang mendalam. Pertemuan antara mantan Jenderal Kopassus, Mayjen TNI Purn Tatang Zaenudin dengan seniornya Jenderal Prabowo Subianto yang kini telah menjadi Presiden Republik Indonesia ke delapan menjadi momen penting bagi keduanya.

Keakraban terlihat dari senyuman dan sapaan Presiden RI Jenderal Purn Prabowo Subianto terhadap Tatang Zaenudin saat menghadiri undangan pernikahan putra dari Letjen TNI Djaka Budhi Utama di balai samudera kelapa gading Jakarta, Sabtu (15/2/2025). 

Bahkan keduanya terlihat penuh keakraban, dan seakan-akan mengingatkan mereka pada saat bersama-sama di kesatuan khusus. Dimana dulunya Mayjen TNI Purn Tatang Zaenudin sangat setia mendampingi Jenderal Prabowo ketika dirinya menjabat sebagai Dan Pusdik Passus di Batujajar sampai Prabowo menjadi Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus. 

"Pertemuan itu bukan sekedar pertemuan biasa loh, Sebagai senior saya, Presiden Prabowo kan dulunya menjabat Danjen Kopassus, saya anak buahnya yang menjabat Dandenma Kopassus. "Kata Tatang Zaenudin yang juga dikenal sebagai Ketua Dewan Pembina FWJ Indonesia pada keterangan Pers nya di Jakarta, Senin (17/2/2025).

Lanjut Tatang, "Pak Prabowo menanyakan kabar saya sambil tepuk-tepuk bahu saya, 'Bagaimana kabar kamu Tang', dan saya katakan sangat baik komandan. Pertemuan itu buat kami suatu hal yang sulit diutarakan sebagai kenangan terindah. Semoga Komandan Prabowo sehat selalu dan aman sentosa serta selalu ada dalam bimbingan dan lindungan Allah SWT Aamiin. "Ucapnya.

Sebagai eks perwira TNI yang memiliki jiwa korsa dengan komandannya, Mayjen TNI Purn Tatang Zaenudin mengatakan bahwa Prabowo Subianto sangat memiliki jiwa patriot, ksatria dan memiliki leadership sebagai pemimpin bangsa. 

"Saya yakin Indonesia dibawah kepemimpinannya akan kembali jaya, aman sentosa, dan rakyatnya sejahtera, karena saya sangat tau betul jiwa kepemimpinan beliau yang merelakan dirinya untuk bangsa ini. Prabowo taat ibadah, baik, tegas dalam memimpin, dan memegang amanah. "Jelas Tatang Zaenudin. 

Dia juga menceritakan sepak terjang Jenderal Prabowo Subianto ketika menjabat Danjen Kopassus. Tatang menyampaikan bahwa Prabowo memiliki jiwa ksatria, terutama tentang kesejahteraan anggota-anggotanya dikesatuannya dulu. 

"Kalau ada anggotanya yang berprestasi, beliau berikan reward atau penghargaan. Begitu juga sebaliknya, bila ada bawahannya yang bertindak negatif, maka beliau akan berikan funismen alias hukuman. "Bebernya.

Tatang juga mengatakan di Indonesia tidak banyak Jenderal yang memiliki jiwa ksatria dan patriot seperti Prabowo Subianto. Bahkan dia menyebut, hanya Prabowo Subianto satu-satunya Jenderal TNI yang layak mendapatkan pujian itu. 

"Rakyat Indonesia harus bangga memiliki Presiden Prabowo Subianto, beliau satu-satunya pemimpin yang saya kenal dan saya tau tidak korupsi, bahkan beliau akan mengorbankan harta pribadinya untuk digunakan kepentingan orang banyak, seperti contoh dikesatuan kami dulu, beliau mengorbankan harta bendanya untuk digunakan membangun kesatuan dan kesejahteraan prajuritnya. "Ulas Tatang.

Lebih rinci, Tatang mengutarakan adanya pesan khusus Jenderal Prabowo kepada dirinya di tahun 2017 lalu. "Pesan terakhir beliau kepada saya dikediamannya di Hambalang pada tahun itu sangat berarti. Dimana saya diberikan satu buku penting soal pandangan strategis Prabowo Subianto dalam Paradoks Indonesia Beliau pun berpesan kepada saya JANGAN PERNAH MENYERAH MEMBELA MERAH PUTIH, lalu buku itu ditandatanganinya dan diberikan kepada saya tanggal 13 Juli 2017 lalu. "Ungkapnya. 

Atas bimbingan serta berbagai hal pembelajaran yang diberikan Prabowo Subianto kepada Tatang Zaenudin tentang bagaimana menjadi seorang pemimpin yang mampu mendedikasikan dirinya demi Bangsa, Negara dan Rakyatnya, maka dirinya harus siap berkorban untuk nusa dan bangsa baik harta maupun nyawa.

"Banyak pembelajaran dari beliau yang saya terima, bahkan sampai hari ini pun saya masih terus belajar sesuai pesan yang diamanahkannya kepada saya untuk terus dan tetap bekerja demi kepentingan rakyat, bangsa dan Negara. Demi merah putih, saya siap untuk mati. "Pungkas Tatang. [Red]

Mitra Jaya: Garda Terdepan dalam Membantu TNI AD di Wilayah Kodam Jaya

Mitra Jaya: Garda Terdepan dalam Membantu TNI AD di Wilayah Kodam Jaya

Kodam Jaya, Jakarta – Mitra Jaya adalah organisasi kepemudaan yang memiliki tugas pokok membantu aparat TNI AD di wilayah Kodam Jaya dalam menjaga keamanan, ketertiban, serta stabilitas wilayah. Organisasi ini telah berperan penting dalam mendukung tugas Babinsa (Bintara Pembina Desa) di berbagai kegiatan, mulai dari pengamanan, bakti sosial, hingga mitigasi bencana.

Sejarah Singkat Mitra Jaya

Dikutip dari berbagai sumber, Mitra Jaya resmi berdiri pada 8 September 1999. Sebelumnya, organisasi ini dikenal dengan nama Mitra Babinsa yang berfungsi sebagai kelompok masyarakat binaan Babinsa di lingkungan TNI AD.

Perubahan nama menjadi Mitra Jaya terjadi setelah diterbitkannya Surat Telegram (ST) Panglima TNI No. ST/510-5/1999, yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan peran organisasi dalam membantu tugas-tugas TNI AD. Dengan perubahan tersebut, Mitra Jaya semakin diperkuat sebagai mitra strategis dalam menjaga stabilitas wilayah Kodam Jaya.

Peran dan Fungsi Mitra Jaya

Sebagai organisasi binaan TNI AD, Mitra Jaya memiliki berbagai peran strategis, antara lain:

1. Membantu Babinsa dalam Pembinaan Teritorial

Berperan aktif dalam kegiatan kewilayahan, termasuk dalam pengamanan lingkungan dan koordinasi dengan aparat setempat.

2. Dukungan dalam Kegiatan Sosial dan Kebencanaan

Terlibat dalam kegiatan bakti sosial, penanganan bencana alam, serta program kemasyarakatan yang melibatkan unsur TNI dan masyarakat.

3. Pelatihan dan Pembentukan Karakter

Anggota Mitra Jaya rutin mendapatkan pelatihan dasar kepemimpinan, disiplin, serta wawasan kebangsaan yang sejalan dengan nilai-nilai TNI AD.

4. Penguatan Kewaspadaan Dini

Membantu aparat dalam mendeteksi potensi gangguan keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing.

Mitra Jaya dalam Pembinaan Generasi Muda

Selain mendukung tugas TNI AD, Mitra Jaya juga berperan dalam membina generasi muda agar memiliki sikap disiplin, nasionalisme, dan kepedulian sosial. Organisasi ini menjadi wadah bagi anak muda yang ingin berkontribusi dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan dengan pendekatan yang positif.

Berbagai program pelatihan yang diberikan oleh TNI AD kepada Mitra Jaya mencakup Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK), Pelatihan Bela Negara, hingga Kegiatan Sosialisasi Bahaya Narkoba dan Radikalisme. Hal ini bertujuan agar anggota Mitra Jaya tidak hanya menjadi mitra strategis bagi TNI, tetapi juga menjadi agen perubahan bagi masyarakat.

Komitmen Mitra Jaya dalam Mendukung Kodam Jaya

Sebagai organisasi yang telah berjalan lebih dari dua dekade, Mitra Jaya terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung Kodam Jaya. Dengan kehadiran di berbagai wilayah di Jakarta dan sekitarnya, organisasi ini menjadi salah satu pilar penting dalam sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata) yang melibatkan partisipasi masyarakat.

Dengan semangat kebersamaan dan nasionalisme yang tinggi, Mitra Jaya siap terus berkontribusi dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan Kodam Jaya, sejalan dengan motto "Bersama Rakyat, TNI Kuat".

(Pendim 0503/JB)

Danramil 02/Tambora, Mayor Cke Wahidin, Tutup LDK dan Pelatihan Karakter Mitra Jaya serta Wanra

Danramil 02/Tambora, Mayor Cke Wahidin, Tutup LDK dan Pelatihan Karakter Mitra Jaya serta Wanra

Kodam Jaya, Jakarta Barat – Komandan Rayon Militer (Danramil) 02/Tambora, Mayor Cke Wahidin, secara resmi menutup Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) dan Pelatihan Karakter bagi anggota Mitra Jaya dan Wanra. Acara berlangsung di Markas Koramil 02/Tambora, Jalan Tiang Bendera III RT 007 RW 03, Kelurahan Roa Malaka, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, pada Sabtu (15/2/2025) sore.

Kegiatan ini dihadiri oleh Mayor Cke Wahidin selaku Pejabat Sementara (Pjs) Danramil 02/Tambora, para Babinsa Koramil 02/TB, serta anggota Mitra Jaya dan Wanra yang mengikuti pelatihan.

Pelatihan yang berlangsung selama satu hari ini mencakup berbagai materi penting, antara lain:

1. Peraturan Baris Berbaris (PBB)

2. Peraturan Penghormatan Militer (PPM)

3. Pengetahuan Peta dan Kompas

4. Lima M (Menghilang, Merayap, Mengguling, Membidik, dan Menembak)

5. Pengenalan Senjata Organik TNI

6. Cegah Dini dan Pembuatan Laporan Kejadian

7. Pengetahuan serta Sosialisasi Pentingnya Kesehatan

Sebagai bentuk penghargaan atas partisipasi mereka dalam pelatihan ini, Mayor Cke Wahidin menyematkan wing atribut Mitra Jaya dan Wanra kepada seluruh peserta yang telah menyelesaikan program dengan baik.

Dalam sambutannya, Mayor Cke Wahidin menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta pelatihan dan anggota Babinsa yang turut serta dalam kegiatan ini.

"Saya mengucapkan terima kasih dan penghormatan kepada seluruh anggota Mitra Jaya serta Babinsa yang telah mengikuti pelatihan ini dengan baik dan lancar. Semoga pelatihan ini memberikan dampak positif serta meningkatkan kualitas dan karakter peserta," ujarnya.

Lebih lanjut, Mayor Cke Wahidin berharap ilmu yang telah diperoleh selama pelatihan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk diri sendiri, masyarakat, maupun dalam menjaga keamanan wilayah.

"Semoga ilmu yang didapat bisa benar-benar bermanfaat bagi diri sendiri, bangsa, negara, serta masyarakat, sehingga terbentuk keamanan yang lebih baik di lingkungan masing-masing," tutupnya.

(Pendim 0503/JB) 

Koramil 02/TB Bersama Unsur TNI-Polri Amankan Perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh di Mall Season City

Koramil 02/TB Bersama Unsur TNI-Polri Amankan Perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh di Mall Season City

Kodam Jaya, Jakarta Barat – Koramil 02/Tambora (Koramil 02/TB) turut serta dalam pengamanan dan pengawalan perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh 2576 – 2025 yang berlangsung di Mall Season City, Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat, pada Minggu, 15 Februari 2025. Kegiatan yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB hingga selesai ini berlangsung meriah dan tertib dengan dukungan penuh dari berbagai unsur, termasuk TNI-Polri dan tokoh masyarakat.

Danramil 02/Tambora melalui Pelda Patton yang memimpin langsung pasukan pengamanan dari Koramil, menegaskan bahwa pihaknya siap mendukung setiap kegiatan masyarakat, terutama dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama perayaan berlangsung.

"Koramil 02/Tambora bersama unsur TNI-Polri selalu hadir untuk memastikan keamanan masyarakat dalam setiap perayaan budaya dan keagamaan. Kami ingin memberikan rasa aman serta menjaga situasi tetap kondusif," ujar Pelda Patton.

Kemeriahan Acara dan Unsur Pengamanan

Acara yang dikoordinasi oleh Bapak JollyMan ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya:

• Anggota DPR RI Komisi IX PDI-P, Carles Honoris
• Anggota DPRD DKI Jakarta PDI-P, SiegVrieda Lauwani
• Ketua Komisi III DPRD Kota Singkawang, Sumberanto Tjitra
• CEO TM Season City, Mualim
• Camat Tambora, Holy Susanto
• Kapolsek Tambora, Kompol M. Kuku Islami

Selain itu, jajaran dari unsur keamanan juga turut hadir, termasuk Koramil 02/Tambora yang menerjunkan 3 personel dipimpin oleh Pelda Patton, Polsek Tambora dengan 10 personel dipimpin AKP Sudargo, serta Ditlantas Tambora yang mengerahkan 5 personel di bawah pimpinan Iptu Elvis.

Rangkaian Acara

Perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh ini dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni dan budaya, di antaranya:

Tarian Pelita Adat Kalimantan

Atraksi Palang Pintu

Pertunjukan Barongsai

Jurus Thai Ci

Atraksi Ondel-Ondel

Atraksi Tandu Pisau

Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, diikuti dengan sambutan dari berbagai tokoh serta doa bersama lintas agama yang dipimpin oleh perwakilan tokoh agama Islam dan Khonghucu, yakni Ustad Muharor dan Suhu Chin Berneo.

Situasi Kondusif Berkat Sinergi TNI-Polri

Sepanjang acara, suasana tetap kondusif berkat koordinasi yang solid antara Koramil 02/TB, Polsek Tambora, Ditlantas Tambora, serta unsur masyarakat setempat. Hingga acara berakhir pada pukul 15.00 WIB, tidak ada insiden yang mengganggu jalannya perayaan.

Koramil 02/Tambora menegaskan komitmennya untuk terus bersinergi dengan semua pihak dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Tambora, Jakarta Barat.

"Kami akan selalu siap mendukung masyarakat dalam melestarikan budaya dan tradisi, serta memastikan setiap kegiatan berjalan dengan aman dan lancar," tutup Pelda Patton.

(Pendim 0503/JB) 

Komunitas Cinta Budaya (KCB) Gelar Srawung Sangu 2025, Perkuat Nilai-Nilai Sastrajendra

Komunitas Cinta Budaya (KCB) Gelar Srawung Sangu 2025, Perkuat Nilai-Nilai Sastrajendra

Jakarta, penaXpose.comKomunitas Cinta Budaya (KCB), dengan dukungan Perkumpulan Pelestari Budaya Pusaka Nusantara (PPBPN), menggelar acara Srawung Sangu 2025 di Museum Benyamin Suaeb, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Sabtu (15/2/2025) malam. Acara ini mengangkat ajaran Sastrajendra, sebuah ilmu spiritual dan filosofi Jawa yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Sastrajendra: Ilmu Kehidupan dari Leluhur

Sastrajendra merupakan ajaran kuno yang pernah disebut dalam berbagai manuskrip dan kakawin, seperti Çastra Kajitendriyan dan Kakawin Uttarakanda. Ajaran ini kemudian berkembang dalam berbagai karya sastra Jawa klasik, termasuk Kakawin Arjuna Wijaya oleh Empu Tantular pada abad ke-13, serta Kakawin Arjuna Sasrabahu yang ditulis oleh R.Ng. Yasadipura II (1760–1845 M). Pada abad ke-18, ajaran ini kembali diperkenalkan melalui Serat Lokapala karya R.Ng. Sindusastra (1831), hingga akhirnya dikenal dengan nama Sastrajendra Yuningrat Pangruwating Diyu atau Sastrajendra Wadiningrat.

Rangkaian Kegiatan Srawung Sangu 2025

Acara Srawung Sangu 2025 menghadirkan berbagai ritual dan sesi pembelajaran spiritual, di antaranya:

• Sidhikara Pusaka, yaitu ritual penyegaran energi pusaka yang melibatkan aktivis budaya dari PPBPN.

• Siraman Pengasihan, sebuah proses spiritual healing untuk mempersiapkan diri menghadapi tahun 2025 dengan lebih sukses dan lancar.

Pendirian Sastrajendra Living Academy (SLA)

Dalam sambutannya, Buntje Harbunangin, selaku pendiri Komunitas Cinta Budaya (KCB), berharap ajaran Sastrajendra dapat semakin berkembang melalui Sastrajendra Living Academy (SLA). Menurutnya, SLA memiliki konsep SKSD yang terdiri dari:

• S (Skill Spiritual): Belajar meditasi untuk mengembangkan kesadaran dan ketenangan diri.

• K (Kekeluargaan): Membangun komunitas yang saling mendukung dalam ajaran Sastrajendra.

• S (Seni): Menghidupkan nilai-nilai budaya melalui puisi, musik, dan seni lainnya.

• D (Damai): Menciptakan harmoni dan menjadi agen perdamaian dalam kehidupan sosial.

"Kami berharap SLA bisa menjadi tempat pembelajaran yang tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga praktik langsung. Selain itu, semoga ke depan kita memiliki basecamp sendiri untuk memperkuat komunitas ini," ujar Buntje.

Pelestarian Budaya dan Peran Generasi Muda

Bambang Dwi Hayunanto, selaku pembina Sastrajendra, menegaskan bahwa ajaran ini memiliki nilai luhur dalam pelestarian budaya. Menurutnya, banyak generasi muda yang kurang mengenal warisan budaya sendiri dan lebih mengagumi budaya asing.

"Kami ingin mengenalkan kembali ajaran Sastrajendra kepada anak muda agar mereka memahami warisan leluhur. Dengan pendekatan yang tepat, kami berharap ilmu ini bisa terus berkembang di Indonesia," jelasnya.

Selain itu, acara ini juga membahas filosofi keris dalam ajaran Sastrajendra, yang tidak hanya dipandang sebagai senjata, tetapi juga sebagai simbol spiritual dan kebijaksanaan.

Sastrajendra: Ilmu Kapro untuk Semua Golongan

Ida Sekar Kinasih, selaku penasehat Sastrajendra, menjelaskan bahwa ajaran ini bukanlah sebuah agama atau aliran kepercayaan, melainkan ilmu kehidupan yang bersifat universal.

"Sastrajendra adalah ilmu yang membantu seseorang dalam perjalanan menuju kesempurnaan hidup. Konsepnya adalah memayu hayuning pribadi, memayu hayuning keluargo, memayu hayuning sesami, dan memayu hayuning bawono—yaitu bagaimana kita memperbaiki diri, keluarga, masyarakat, dan dunia," paparnya.

Menurutnya, Sastrajendra telah terdaftar secara resmi di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai ilmu budaya yang dilindungi. Ia pun mengajak masyarakat untuk kembali menggali nilai-nilai luhur warisan leluhur sebagai pedoman hidup.

Harapan ke Depan

Dengan terselenggaranya Srawung Sangu 2025, Komunitas Cinta Budaya berharap semakin banyak masyarakat, terutama generasi muda, yang tertarik untuk mempelajari ajaran Sastrajendra. Melalui Sastrajendra Living Academy (SLA), ilmu ini diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan keseimbangan dan kedamaian dalam masyarakat.

"Kami ingin membangun mental spiritual bangsa yang kuat dan sehat. Dengan memahami Sastrajendra, seseorang dapat menemukan jati diri yang utuh dan mencapai kesempurnaan hidup," tutup Ida Sekar Kinasih.

(Pray) 

Sejarah Peradilan Indonesia, Penggugat Tiba-tiba Jadi Tergugat 1 dan 2, Natalia Rusli: Emang Bisa?

Sejarah Peradilan Indonesia, Penggugat Tiba-tiba Jadi Tergugat 1 dan 2, Natalia Rusli: Emang Bisa?

JAKARTA, penaXpose.com - Pengadilan Negeri (PN) Tanjungkarang kembali menggelar sidang lanjutan kasus wanprestasi yang menyeret nama pengusaha asal Jakarta, Tedy Agustiansjah Jumat (14/2/2025) siang.

Sidang hari itu, pihak penggugat memanggil saksi ahli corporate bernama Zulfi Diane Zaini untuk memberikan keterangan dihadapan majelis hakim.

Sidang itu dipimpin oleh majelis hakim Firman Khadafi dan dua anggota hakim bernama Hendro Wicaksono serta Alfarobi.

Dalam sidang tersebut, kuasa hukum tergugat PT Mitra Setia Kirana dan Andi Mulya Halim, Sujarwo memojokan Tedy selaku tergugat 3.

Pemojokan itu ditunjukan oleh Sujarwo dengan dugaan ingin menguasai lahan milik Tedy di Bandar Lampung.

Kuasa Hukum Tedy, Natalia Rusli sempat bertem dengan pengacara tergugat 1 dan 2 di Kantor DPC Peradi Bandar Lampung beberapa waktu lalu. Di mana Sujarwo yang merupakan Ketua Peradi Bandar Lampung menceritakan kepada Natalia didatangi oleh Hengki dan Titin untuk mengatur cara mengambil tanah 4.000 m2 milik kliennya.

Saksi ahli juga justru tidak memberikan keterangan secara substansi dan terkesan ada kejanggalan.

Di mana dalam keterangannya, saksi ahli menyatakan apabila seseorang meminjam uang ke bank dan uang tersebut dipakai untuk membeli bahan bangunan, tapi tidak dibayarkan maka boleh menagih ke bank. Natalia pun mempertanyakan pernyataan saksi ahli tersebut menggunakan teori mana.

Sebab, pernyataan itu justru membuat sejunlah orang yang mengerti hukum tertawa mendengarnya.

"Ketika saya tanya berulang lagi ke saksi ahli, apakah si penerima kuasa pekerjaan dan pemberi kuasa pekerjaan harus dituangkan diperjanjian, ibu itu jawab iya harus," terangnya.

"Dan apabila si penerima pekerjaan tidak membayarkan ke toko bangunan dan lain-lain, itu salah siapa? Salahnya penerima pekerjaan. Dan sebaliknya, apabila si penerima pekerjaan tidak selesaikan pekerjaannya karena si pemberi pekerjaan tidak membayar dana untuk pekerja, itu salah siapa? Dia jawab salah si pemberi pekerjaan. Jadi di sini sudah jelas yang beri pekerjaan adalah PT Kirana ke CV Hasta. Jadi yang bermasalah tergugat 1 dan 2 tidak ada sama sekali kaitannya dengan klien kami," tuturnya.

Atas dasar kecurigaan adanya kejanggalan dalam sidang tersebut, Natalia Rusli mengakui menyelidiki sepak terjang pengacara Sujarwo di Bandar Lampung.

Natalia menyatakan, Sujarwo bukan sosok pengacara profesional dan sosok panutan bagi organisasinya.

Natalia justru menduga Sujarwo adalah seorang mafia tanah khusus merampas tanah tanah yang terlantar dengan memanfaatkan adanya kasus hukum.

"Mereka memanfaatkan gugatan yang pernah di ajukan oleh CV Hasta ke Andi Mulya Halim dan Tedy Agustiansjah yang sudah di tolak oleh PN Tanjung Karang bulan Nopember 2022 lalu dan waktu itu belum terbongkar bahwa CV Hasta juga dimiliki oleh Andi Mulya Halim," ujarnya, Sabtu (15/2/2025).

Natalia menegaskan, jajaran Polda Metro Jaya yang menerima laporan telah menemukan indikasi awal yang jelas untuk membongkar otak dari kasus tersebut.

"Kami telah melaporkan kasus penipuan ini ke Polda Metro Jaya dan saat ini semua pelaku sedang di panggil untuk dimintai keterangan dan hasil gelar awal di putuskan untuk menerima laporan tindak pidana atas korban Tedy Agustiansjah dengan status penyelidikan dan akan segera naik ke penyidikan," tegas Natalia Rusli.

Natalia pun sudah melayangkan aduan terkait dengan masalah kasus ini ke Komisi XIII DPR RI agar menjadi atensi. Bahkan, kata dia Komisi XIII sudah merencanakan akan turun langsung ke Bandar Lampung.

Tidak hanya itu, Natalia juga sudah bersurat ke Komisi Yudisial (KY) untuk mengadukan persidangan tersebut dan sudah turun ke lokasi memantau kasus tersebut.

"Karena ada nya indikasi mafia tanah dan penipuan seperti kita ketahui biasa nya mafia tanah ada backing dari oknum tertentu maka korban melalui saya selaku kuasa hukum, sudah mengadukan perkara ini ke Komisi XIII DPR," tegasnya.

Ia berharap, rekan-rekan sesama advokat di Indonesia untuk bekerja secara profesional dan tidak memperkaya diri dari memainkan perkara.

"Pesan saya kepada rekan-rekan di Lampung, untuk profesional karena tidak baik dan tidak layak mempermainkan perkara seperti ini," tandasnya.

Sebelumnya, kasus ini bermula dari proyek pembangunan cabang Resto Bebek Tepi Sawah yang digagas oleh Titin alias Atin, Komisaris PT Mitra Setia Kirana, bersama menantunya, Andy Mulya Halim. Mereka mengajak Tedy Agustiansjah untuk berinvestasi dalam proyek tersebut.

Namun, proyek ini tiba-tiba mangkrak dan lebih sakit lagi, kontraktor yang kini menggugat Tedy CV Hasta Karya Nusapala ternyata dimiliki oleh Andy sendiri.

Bukan sekadar proyek gagal, kini tanah milik Tedy yang bernilai Rp 48 miliar malah terancam disita, sementara dana Rp16 miliar dari proyek ini lenyap tanpa kejelasan.

“Ini bukan sekadar gugatan wanprestasi, ini skema yang dirancang untuk mengambil alih aset klien kami! Ini bukan bisnis yang gagal, ini perampokan berkedok hukum!” ujar Farlin Marta, kuasa hukum tergugat lainnya.

Farlin menerangkan, dirinya tidak tahu alasan penggugat tidak menghadirkan saksi dalam sidang hari ini.

"Enggak ada kejelasan kenapa tidak hadir, apakah sakit atau apa enggak ada omongan," jelasnya.

Sidang ditunda pada Jumat 14 Februari 2025 mendatang dan menjadi kesempatan terakhir bagi penggugat untuk hadirkan saksi.

Ia tidak mengetahui siapa saksi fakta dan saksi ahli yang bakal dihadirkan dalam sidang pekan depan sesuai janjinya.

"Saksi fakta yang mengetahui kasus ini, itu menurut dia. Kita lihat saja benar atau enggak," terangnya.

Sebagai informasi, Titin bersama dua orang lainnya sebelumnya telah dilaporkan ke Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada 3 Januari 2025.

Dua orang lain itu bernama Andy Mulya Halim dan Hadi Wahyudi ikut dilaporkan bersama Titin atas dugaan penipuan dan penggelapan uang sebesar Rp 16 miliar.

Uang tersebut diberikan secara bertahap priode 2018 hingga 2020 untuk membuat sebuah restoran bebek di tepi sawah daerah Bandar Lampung.

Restoran itu berdiri di atas tanah milik korban dan ketiga orang tersebut sebagai developer atau pihak pengembang.

"Mereka membuat surat perjanjian dengan Hadi Wahyudi (kontraktor), Surat Perjanjian Kontrak Kerja Nomor: 022-SPK/HKN-19/IV/2019 tanggal 29 April 2019 dan Surat Perjanjian Kontrak Kerja Nomor: 032-1-MEP-SPK/HKN-01/IX/2019 tanggal 10 September 2019," katanya.

Dalam kontrak kerja itu, para terlapor kata Farlin tidak pernah mencantumkan nama maupun tanda tangan korban.

Bahkan, terlapor juga tidak pernah menguraikan atau menjelaskan pembangunan restoran dan club, cafe, office and lounge, private residence di atas tanah milik siapa.

Para terlapor tidak mencantumkan bukti sertifikat hak milik siapa dan diatas tanah seluas berapa, hingga akhirnya baru diketahui bahwa proyek pembangunan tersebut mangkrak.

"Sampai saat ini korban tidak pernah menerima pembayaran maupun cicilan dari pihak terlapor (Titin dan Andy Mulya Halim) atas penggunaan uang sebesar Rp 16 miliar. Kami baru tahu bahwa Hadi Wahyudi (sebagai kontraktor) hanya sebagai figure dan faktanya 50 persen kepemilikan CV Hasta Karya Nusapala adalah milik terlapor (Andy Mulya Halim)," terangnya. 

Ia berharap kasus ini bisa segera dituntaskan demi memberikan rasa keadilan kepada kliennya yang merugi hingha belasan miliar rupiah.

Tidak hanya itu, Titin juga dilaporkan atas oleh Tedy Agustiansjah ke Polres Metro Jakarta Utara pada awal Januari 2025 lalu.

Laporan polisi itu dibuat karena Titin diduga melakukan penipuan dan penggelapan uang milik Tedy sebesar Rp 3,5 miliar.

Kuasa Hukum Tedy, Farlin Marta mengatakan, tahun 2018 lalu Titin meminjam uang kepada keliennya dengan alasan ingin merenovasi rumah yang ada di Jalan Griya

Ratna Blok J2, RT11/RW20, Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Kemudian, kata Farlin, Titin berjanji ketika selesai pembangunan rumah tersebut akan dijual dan melunasi hutang serta memberikan keuntungan dari penjualan rumah tersebut.

"Sepengetahuan pak Tedy itu, rumahnya atas nama Titin. Kasusnya itu 2018 ya kalau enggak salah," ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (30/1/2025). (A Byson/Emy)